Tidak Pakai Dasi Pemimpin Partai Maori Selandia Baru Dikeluarkan dari Parlemen
WELLINGTON, KOMPAS.com - Seorang pemimpin Partai Maori telah dikeluarkan dari parlemen Selandia Baru karena tidak mengenakan dasi.
Anggota parlemen laki-laki Selandia Baru hanya bisa mengajukan pertanyaan dalam pertemuan, jika menggunakan dasi.
Juru bicara Trevor Mallard dua kali mencegah Riwiri Waititi mengajukan pertanyaan.
Baca juga: Kudeta Myanmar, Selandia Baru Hentikan Hubungan Level Tinggi
"Ini bukan tentang dasi, ini tentang identitas budaya," kata Waititi saat keluar majelis, lapor media lokal seperti yang dilansir dari BBC pada Selasa (9/2/2021).
Dia menyebut dasi sebagai "tali kolonial", sementara ia menggantinya dengan menggunakan liontin batu hijau.
Setelah dihentikan untuk kedua kalinya, Waititi melanjutkan pertanyaannya hingga Mallard menyuruhnya keluar forum.
Baca juga: Penyelundup Mencoba Masuk Selandia Baru dengan 1.000 Tanaman Diikat di Tubuhnya
Waititi menyebut perlakuan Mallard terhadapnya "tidak masuk akal", menambahkan bahwa dia mengenakan "pakaian bisnis Maori".
Salah satu pemimpin Partai Maori, Debbie Ngarewa-Packer, yang mengenakan dasi, memohon kasus rekannya, tetapi tidak berhasil.
Ini hanyalah pertengkaran berbasis dasi terbaru antara anggota parlemen dan pembicara.
Baca juga: Infeksi Covid -19 Rendah, Selandia Baru Tetap Akan Tutup Perbatasan Tahun Ini
Akhir tahun lalu, Waititi diberitahu bahwa dia akan dikeluarkan dari DPR, jika tidak memakai dasi.
Dalam pidato pertamanya di depan parlemen Selandia Baru, dia berkata, "Ambil jerat dari leher saya, sehingga saya dapat menyanyikan lagu saya".
Mallard mengatakan dia secara pribadi mendukung perubahan pada aturan tentang kewajiban menggunakan dasi.
Baca juga: Selandia Baru Paling Jago Tangani Pandemi Covid-19, Indonesia Peringkat 85 dari 98 Negara
Namun, ia mempertahankan aturan setelah berkonsultasi dengan anggota parlemen Selandia Baru, mengatakan mayoritas dari mereka yang menulis kepadanya mendukung mempertahankan persyaratan dasi.
Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan dia tidak keberatan dengan orang-orang yang menolak mengenakan dasi, tetapi ada hal-hal yang lebih besar untuk difokuskan.
"Saya tidak berpikir orang Selandia Baru peduli tentang dasi," kata Ardern.
Baca juga: Selandia Baru Belum Aman dari Covid-19, Varian Baru Virus Corona Sudah Masuk
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Komentar
Posting Komentar