Warga-Petugas KPPS di Bone Bolango Ricuh gegara Masalah Tinta Pilkada
-
Warga bernama Suratman Giola di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, terlibat cekcok hingga berujung ricuh dengan salah satu petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS). Polisi menjelaskan kasus tersebut dipicu warga yang ditegur karena hanya mencelupkan ujung jarinya ke tinta pilkada.
"Cekcok hanya salah paham miskomunikasi saja," ujar Kapolsek Bone Ipda Irwansyah Dali kepada detikcom, Rabu (27/11/2024).
Insiden tersebut terjadi di tempat pemungutan suara (TPS) 02 Desa Moodulio, Kecamatan Bone, Kabupaten Bone Bolango sekitar pukul 09.00 Wita. Irwansyah mengatakan kejadian tersebut bermula usai Suratman melakukan pencoblosan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kejadian ini berawal ada sala-satu pemilih Pak Suratman Giola itu beliau sudah selesai mencoblos itu kan harusnya dia mencelupkan jari tangan itu ke tinta hitam sebagai tanda telah selesai melaksanakan pencoblosan," terangnya.
"Nah, beliau tidak mau dia hanya mencelupkan tinta ke jarinya hanya sedikit dan dari Pam TPS sampaikan kalau jarinya harus dicelupkan setengah jari, jadi maralah ini si dia ini pemilih. Ini beliau tetap tidak mau akhirnya terjadi kericuhan cekcok dengan petugas KPPS," tambahnya.
Lebih lanjut Irwansyah menjelaskan bahwa petugas KPPS menyampaikan aturan jari tangan harus dicelupkan ke tinta setengah jari sudah sesuai standard operational procedure (SOP). Dia pun menambahkan bahwa kejadian sudah didamaikan.
"Petugas KPPS menyampaikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku ini dan tetap dia diminta dipaksa untuk mencelupkan setengah jarinya di tinta sebagai tanda bahwa dia sudah mencoblos begitu," bebernya.
"Jadi terkait ini kami sudah damaikan antara pemilih dan KPPS. Jadi sudah aman dan terkendali," pungkasnya.
Sementara dalam video beredar, terlihat warga dan KPPS terlibat saling cekcok. Tampak polisi, TNI dan warga yang lain merelai kejadian tersebut.
(asm/hsr)
Komentar
Posting Komentar