13 Perusahaan Militer AS Dihajar Sanksi China, Ini Penyebabnya - Sindo news - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image

Post Top Ad

demo-image

13 Perusahaan Militer AS Dihajar Sanksi China, Ini Penyebabnya - Sindo news

Share This
Responsive Ads Here

 Internasional 

13 Perusahaan Militer AS Dihajar Sanksi China, Ini Penyebabnya

China menjatuhkan sanksi terhadap 13 perusahaan militer AS (Amerika Serikat) yang mulai berlaku pada Kamis, 5 Desember 2024, kemarin waktu setempat. Foto/Dok Ilustrasi

BEIJING 

-

China 

menjatuhkan sanksi terhadap 13

perusahaan militer AS 

(Amerika Serikat) yang mulai berlaku pada Kamis, 5 Desember 2024, kemarin waktu setempat. Sanksi China ini sebagai respons atas

penjualan senjata 

AS ke Taiwan, yang semakin memanaskan hubungan kedua negara.

Langkah itu juga sebagai sikap keberatan keras China terhadap Amerika Serikat yang mengizinkan penjualan suku cadang senilai USD385 juta dan dukungan untuk jet dan radar F-16 ke Taiwan, yang menurut Beijing merusak kedaulatan dan integritas teritorialnya.

Baca Juga

10 Perusahaan Pertahanan Teratas di Dunia pada Tahun 2023, No 1 Cetak Pendapatan Rp984,6 T

China, yang menganggap Taiwan sebagai wilayahnya sendiri dan Presidennya Lai Ching-te sebagai separatis yang berbahaya, menentang interaksi atau kunjungan asing oleh para pemimpin pulau itu.

"Perusahaan yang menjadi sasaran sanksi China termasuk di antaranya Teledyne Brown Engineering Inc (TDY), BRINC Drones Inc dan Shield AI Inc," kata kementerian luar negeri China dalam pernyataannya seperti dilansir Reuters.

Perusahaan lain yang juga menghadapi sanksi adalah Rapid Flight LLC, Red Six Solutions, SYNEXXUS Inc, Firestorm Labs Inc, Kratos Unmanned Aerial Systems Inc, HavocAI, Neros Technologies, Cyberlux Corporation (CYBL), Domo Tactical Communications dan Group W.

Baca Juga

5 Perusahaan Senjata AS yang Kangkangi Bisnis Militer Dunia: Kantongi Pendapatan Ribuan Triliun

Selain itu, China akan membekukan aset enam eksekutif dari lima perusahaan termasuk Raytheon (RTX), BAE Systems (BA. L, BAESY, BAESF) dan United Technologies, di China, dan melarang petinggi perusahaan tersebut mengunjungi Negeri Tirai Bambu -julukan China-.

(akr)

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages