Assad Tumbang, Rusia Kemasi Peralatan Militer di Pangkalan Udara Suriah - detik

 Internasional,

Assad Tumbang, Rusia Kemasi Peralatan Militer di Pangkalan Udara Suriah

Jakarta 

-

Rusia tampaknya tengah mengemasi peralatan militer di pangkalan udara di Suriah. Hal ini terlihat dari citra satelit yang dirilis oleh Maxar menyusul penggulingan Presiden Suriah Bashar al-Assad oleh oposisi akhir pekan lalu.

Citra satelit yang diambil pada hari Jumat (13/12) waktu setempat itu, menunjukkan setidaknya dua Antonov AN-124, salah satu pesawat kargo terbesar di dunia, dengan kerucut hidung terbuka di pangkalan udara Hmeimim di provinsi pesisir Latakia, Suriah.

"Dua pesawat angkut berat An-124 berada di lapangan terbang, keduanya dengan kerucut hidung terangkat dan siap memuat peralatan/kargo," kata Maxar, dilansir kantor berita Reuters dan Al Arabiya, Sabtu (14/12/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di dekatnya, helikopter serang Ka-52 sedang dibongkar dan kemungkinan dipersiapkan untuk transpor sementara elemen unit-unit pertahanan udara S-400 juga bersiap untuk berangkat dari lokasi penempatan sebelumnya di pangkalan udara tersebut," imbuh Maxar.

Pangkalan angkatan laut Rusia di Tartous, satu-satunya pusat perbaikan dan pengisian ulang Rusia di Mediterania, "sebagian besar tetap tidak berubah sejak liputan citra kami pada 10 Desember dengan dua fregat terus terlihat di lepas pantai Tartous," kata Maxar.

Media Inggris, Channel 4 melaporkan bahwa mereka telah melihat konvoi lebih dari 150 kendaraan militer Rusia bergerak di sepanjang jalan. Channel 4 mengatakan militer Rusia bergerak dengan tertib, dan tampaknya telah terjadi kesepakatan yang memungkinkan Rusia keluar dari Suriah dengan tertib.

Kementerian Pertahanan Rusia tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk memberikan komentar.

Moskow telah mendukung Suriah sejak awal Perang Dingin, mengakui kemerdekaannya pada tahun 1944 ketika Damaskus berusaha melepaskan diri dari kekuasaan kolonial Prancis. Negara-negara Barat telah lama menganggap Suriah sebagai satelit Uni Soviet.

Kremlin mengatakan bahwa fokusnya sejak tergulingnya rezim Assad adalah untuk memastikan keamanan pangkalan militernya dan misi diplomatiknya di Suriah.

(ita/ita)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya 

Artikel populer - Google Berita