BEI Temukan Indikasi Investor Bentuk Harga Tak Wajar Jelang Opening dan Closing - IDXCHANNEL - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

BEI Temukan Indikasi Investor Bentuk Harga Tak Wajar Jelang Opening dan Closing - IDXCHANNEL

Share This

 Bisnis,

BEI Temukan Indikasi Investor Bentuk Harga Tak Wajar Jelang Opening dan Closing - Bagian all

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan tinjauan terhadap data perdagangan pada menit-menit menjelang sesi pembukaan (opening) dan sesi penutupan (closing).

BEI Temukan Indikasi Investor Bentuk Harga Tak Wajar Jelang Opening dan Closing (foto mnc media)

BEI Temukan Indikasi Investor Bentuk Harga Tak Wajar Jelang Opening dan Closing (foto mnc media)

IDXChannel - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan tinjauan terhadap data perdagangan pada menit-menit menjelang sesi pembukaan (opening) dan sesi penutupan (closing).

Tinjauan dilakukan saat sesi pre-opening yang berlangsung pada pukul 08.45.00-08.59.59. Sementara sesi pre-closing terjadi pada pukul 15.50.00-16.00.59.

Direktur Pengaturan dan Perdagangan Anggota Bursa (AB), Irvan Susandy mengatakan, BEI menemukan peningkatan aktivitas pembatalan order saham pada menit menjelang akhir sesi pre-opening dan pre-closing.

“Hal ini menunjukkan bahwa terdapat behavior dari investor untuk melakukan pembentukan harga yang berpotensi menjadi tidak wajar,” kata Irvan kepada wartawan pasar modal, Senin (2/12/2024).

Demi mengantisipasi hal itu, BEI berniat untuk memberlakukan non-cancellation atas periode pre-opening dan pre-closing.

Sebagai catatan, periode non-cancellation merupakan sebuah periode pada sesi pre-opening dan pre-closing yang mengatur agar pelaku pasar tidak dapat membatalkan ataupun mengubah open order, namun tetap dapat melakukan entry order baru. 

Irvan menuturkan, pilihan ini diambil untuk meminimalisir terjadinya pembentukan harga yang tidak wajar, sekaligus meminimalisir potensi terjadinya spoofing pada akhir sesi pre-opening dan pre-closing.

Spoofing adalah teknik manipulasi pasar, di mana pedagang menempatkan pesanan untuk membeli atau menjual sekuritas, lalu membatalkannya sebelum dieksekusi.

“Sekaligus menjaga stabilitas pembentukan harga pada sesi pre-opening dan pre-closing,” kata Irvan.

(Fiki Ariyanti)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages