Belanja Negara Lewat e-Katalog Tembus Rp50 Triliun, Luhut: Hemat Biaya hingga 40 Persen - IDXCHANNEL

 

Belanja Negara Lewat e-Katalog Tembus Rp50 Triliun, Luhut: Hemat Biaya hingga 40 Persen - Bagian all

Luhut belanja negara lewat e-katalog telah mencapai Rp50 triliun per Desember 2024 dari berbagai sektor. Hal itu bisa menghemat biaya operasional 40 persen.

Belanja Negara Lewat e-Katalog Tembus Rp50 Triliun, Luhut: Hemat Biaya hingga 40 Persen. (Foto: Youtube Sekretariat Presiden)

Belanja Negara Lewat e-Katalog Tembus Rp50 Triliun, Luhut: Hemat Biaya hingga 40 Persen. (Foto: Youtube Sekretariat Presiden)

IDXChannel - Ketua Dewan Ekonomi Nasional Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan belanja negara lewat e-katalog telah mencapai Rp50 triliun per Desember 2024 dari berbagai sektor. Dengan begitu, ada penghematan biaya operasional hingga 40 persen.

“Ini adalah manfaat nyata dari sistem e-katalog,” kata Luhut dalam sambutannya pada peluncuran Katalog Versi 6, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/12/2024).

Luhut mengatakan pemangkasan operasional ini merupakan hasil dari transformasi digital, yang bukan hanya tren global tapi telah menjadi kebutuhan mendesak bagi pemerintah untuk menciptakan tata kelola yang lebih efisien, transparan, dan, akuntabel dalam konteks pengadaan barang dan jasa.

Dia pun menyebut setidaknya terdapat lima dampak positif yang dapat dicapai dari implementasi e-katalog versi 6. Pertama, penghematan biaya melalui pengurangan 20-30 persen pengadaan.

Kedua, efisiensi waktu dari proses yang sebelumnya memakan waktu berbulan bulan kini dapat dipercepat jadi hanya beberapa minggu berkat otomatisasi dan implementasi sistem digital.

Ketiga, transparansi dan akuntabilitas karena sistem seperti e-katalog memastikan harga yang transparan dan bersaing sekaligus meminimalkan intervensi manusia dalam proses pengadaan.

“Ini juga akan meminimalkan perilaku korupsi,” katanya.

Keempat, peningkatan partisipasi penyedia karena dengan sistem online penyediaan barang dan jasa kini lebih mudah berpartisipasi tanpa terkendala oleh lokasi atau birokrasi yang komplek.

“Sebagai contoh implementasi e-katalog Indonesia telah berhasil menarik lebih dari 13 ribu penyedia dengan produk tayang yang sudah mencapai 11 juta, 91 per hari kemarin. Hal ini membuka peluang besar bagi UMKM untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional,” kata dia.

Kelima, optimalisasi anggaran dengan memanfaatkan analisa data dalam sistem digital. Dengan begitu, pemerintah dapat merancang pengeluaran yang strategis sekaligus mematikan setiap rupiah yang dibelanjakan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.

“Kami sangat berharap komitmen penuh dari seluruh pihak untuk mendorong adopsi teknologi digital tidak hanya sebagai alat tapi sebagai budaya baru dalam pengelolaan pengadaan barang jasa pemerintah,” katanya.  

Lebih lanjut, Luhut mengatakan transformasi digital bukan hanya tentang efisiensi dan penghematan, tapi menciptakan pemerintah yang lebih responsif transparan dan adil bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Mari bersama sama kita dukung langkah ini demi menciptakan masa depan lebih  baik untuk negeri yang kita cintai ini,” katanya.

(Febrina Ratna)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya 

Artikel populer - Google Berita