Kesehatan
Cak Imin: Program Makan Bergizi Gratis akan Libatkan Ibu-Ibu
tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, memberi sinyal melibatkan orangtua siswa terutama ibu dalam merealisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini, menurut dia, karena perempuan dianggap lebih teliti dalam menyiapkan makanan bergizi yang tepat dan cukup sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan.
“Kayaknya juga pada akhirnya juga melibatkan sekolahan, sekolahan tentu melibatkan orang tua, tentu melibatkan ibu-ibu. Karena kalau ibu-ibu terlibat biasanya lebih detil ya lebih terjaga,” kata Cak Imin saat ditemui usai rapat bersama Badan Anggaran (Banggar), di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Senin (2/12/2024).
Menurut Ketua Umum PKB ini, perhitungan makan bergizi yang sudah ditetapkan bukan dilakukan tanpa perhitungan matang. Dia berharap masyarakat dapat bersabar dan menunggu hasil dari proses simulasi hingga akhir 2024 nanti.
“Ya tentu semua kan masih proses simulasi. Uji coba simulasi sampai akhir tahun sampai pelaksanaan pada Januari dimulai itu tentu hasil hitungan yang saya kira tidak gegabah. Pasti ada aspek aspek minimum dari kebutuhan gizi itu yang harus masuk,” jelas dia.
Sebelumnya, Ketua Fraksi PKB DPR RI, Jazilul Fawaid, berharap pelaksanaan program MBG ke depannya dapat melibatkan kaum perempuan. Hal ini, menurut dia, dalam pelaksanaannya dapat tepat sasaran.
“Yang ngatur itu Ibu Menteri Keuangan. Bagaimana bisa cukup? Ya itu kita serahkan ke perempuan. ibu-ibu di pelosok desa dan Perempuan Bangsa ikut dan dilibatkan dalam program ini,” beber Jazilul dalam acara Musyawarah Nasional (Munas) ke-V Perempuan Bangsa di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat malam (29/11/2024) dikutip dalam keterangan tertulis.
Jazilul menilai, dengan melibatkan para ibu, program makan bergizi bisa tepat sasaran dan takaran gizi makanannya juga bisa tepat dan cukup. Nantinya, kata dia, para ibulah yang masak dan menyediakan makan bergizi sehingga dapat menghemat anggaran.
“Kumpulkan di satu desa, ibu-ibu yang masak. Yang biasa masak untuk dua orang, sekarang masak untuk 20 orang. Diatur Perempuan Bangsa, supaya tepat sasaran,” terangnya.
tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Rahma Dwi Safitri
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Anggun P Situmorang
Komentar
Posting Komentar