Ketika PM Malaysia Anwar Ibrahim Terkesima dengan Pidato Prabowo di KTT D-8 Mesir - Bagian All
KUALA LUMPUR, iNews.id - Malaysia menyampaikan dukungan penuh terhadap pidato Presiden Prabowo Subianto pada KTT D-8 di Kairo, Mesir. Prabowo menyampaikan pidato itu dengan penuh semangat pada Kamis (19/12), termasuk soal kemerdekaan Palestina.
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim terkesima dengan pidato tersebut seraya mengatakan, Prabowo telah menyampaikan kenyataan pahit seputar isu negara Palestina.
"Presiden Prabowo telah menyampaikan kenyataan pahit tapi penting yang harus disikapi dengan bijak dan hati-hati, khususnya terkait hak-hak Palestina yang merdeka dan berdaulat," kata Anwar, di akun media sosialnya, dikutip Sabtu (21/12/2024).
Oleh karena itu, lanjut Anwar, Malaysia mendukung penuh kepemimpinan Indoensia dalam D-8 2026.
Anwar juga membagikan video berdurasi 4 menit 17 detik berisi pidato Prabowo di KTT D-8. Dia menegaskan, Malaysia siap membina kerja sama yang lebih erat dengan Indonesia guna memastikan D8 menjadi organisasi lebih dinamis dan inklusif.
"Sebagai negara tetangga yang memiliki ikatan budaya, Malaysia akan bersatu dalam momen bersejarah ini untuk menyuarakan aspirasi masyarakat di negara-negara berkembang," ujarnya.
D-8 didirikan di Istanbul, Turki, pada 15 Juni 1997 beanggotakan negara-negara Islam yang sedang berkembang. Anggotanya adalah Bangladesh, Mesir, Indonesia, Iran, Malaysia, Nigeria, Pakistan, dan Turki.
Prabowo dalam pidatonya menyoroti konflik di Palestina hingga Suriah seraya menyerukan pentingnya persatuan dan kerja sama antarnegara Muslim. Presiden menyinggung lemahnya solidaritas antarnegara Muslim pada sejumlah isu, seperti perdamaian dan kemanusiaan.
“Kita harus melihat realitas dari situasi ini. Kita selalu menyatakan dukungan untuk Palestina, Suriah, tapi dukungan yang seperti apa?" ujarnya.
Dalam beberapa pertemuan, sejumlah negara menyatakan dukungan dan siap memberikan bantuan kemanusiaan. Namun, menurutnya hal itu tidak diimbangi dengan langkah nyata.
“Ketika saudara kita kesusahan, kita memberikan pernyataan dukungan dan mengirimkan bantuan kemanusiaan. Maaf ini opini saya, tapi mari kita lihat realitasnya. Kita harus bekerja sama, menyamakan suara, dan tidak terpecah belah,” ujarnya.
Prabowo juga mengkritik strategi devide et impera pihak lain yang masih melemahkan solidaritas antarnegara Muslim.
“Kapan ini akan berakhir? Bagaimana kita bisa membantu Palestina kalau kita saling bermusuhan antarsesama? Mari kita jujur kepada rakyat kita," ujarnya.
Komentar
Posting Komentar