Internasional, Pilihan, Featured,
Pembom Nuklir B-52 Dikerahkan ke Eropa Tapi Justru Negara-Negara Teluk Arab yang Paling Ketakutan - Zona Jakarta
ZONAJAKARTA.com - Belakangan ini Amerika telah mengerahkan pesawat pembom nuklir strategis miliknya ke Eropa.
Dalam laporan Defense News, pada 5 November 2024 dalam artikel berjudul "Angkatan Udara akan Mengirimkan Saruan Tugas Pembom ke Eropa."
Angkatan Udara AS,mengirim gugus tugas pembom strategis terbarunya ke Eropa untuk berlatih dengan sekutu NATO.
Sejauh ini diketahui bahwa, Angkatan Udara AS menerbangkan pembom B-1 Lancer, B-2 Spirit, dan B-52 Stratofortress.
Pesawat pembom tersebut akan berlatih dan melaksanakan misi dengan sekutu dan mitra NATO, kata USAFE, dan akan menunjukkan komitmen AS terhadap keamanan dan stabilitas global.
Pengerahan tersebut telah direncanakan sejak lama, menurut keterangan USAFE.
"Komitmen kami tetap teguh untuk memastikan kesiapan dan fleksibilitas strategis pasukan kami dalam mendukung keamanan regional dan kemitraan sekutu kami di kawasan tersebut," kata USAFE dalam email tindak lanjut.
Pengerahan pesawat pengebom itu merupakan salah satu dari dua yang diumumkan AS.
Baca Juga:
Militer AS juga berencana untuk mengirim B-52, bersama dengan pesawat tempur dan kapal Angkatan Laut, ke Timur Tengah untuk menghalangi Iran dan proksinya.
Ketegangan di Timur Tengah tetap tinggi karena perang di Gaza berkecamuk setelah lebih dari setahun, dan menyusul serangan Israel terhadap Lebanon dan Iran.
Menurut keterangan itu, saat ketegangan meningkat di Timur Tengah, AS telah meningkatkan kehadiran militernya, mengerahkan pesawat pengebom B-52, jet tempur, pesawat pengisian bahan bakar, dan kapal perusak ke wilayah tersebut.
Mobilisasi yang signifikan ini, sebagaimana dilaporkan oleh Clash Report yang mengutip siaran pers Pentagon, berfungsi sebagai peringatan keras bagi Iran dan sekutunya.
Pentagon menekankan bahwa tindakan ini dirancang untuk memperkuat komitmen Amerika di wilayah tersebut di tengah meningkatnya konflik.
Menurut Bulgarian Military, pada 2 November 2024, dalam artikel berjudul "Pesawat Pengebom dan Kapal Perusak B-52 dikerahkan, Apakah Iran dalam Keadaan Siaga Tinggi?"
Tak hanya bomber nuklir B-52, kelompok tempur kapal induk USS Abraham Lincoln dijadwalkan meninggalkan wilayah tersebut pada pertengahan November, sehingga menciptakan kekosongan sementara dalam kehadiran kapal induk AS.
Untuk mengurangi kekosongan ini, Pentagon berencana untuk mengirim kapal perusak tambahan baik dari Indo-Pasifik maupun Eropa.
Baca Juga:
Manuver strategis ini terjadi pada saat yang genting, karena perang Israel dengan Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon terus berkecamuk, meskipun ada seruan dari para pejabat untuk gencatan senjata.
Negara-negara Teluk Arab sangat cemas dengan potensi dampak konflik, yang dapat menyebabkan mereka memilih sisi atau meningkatkan pengerahan militer mereka sendiri untuk melindungi kepentingan mereka.
Dampak dari meningkatnya ketegangan di Timur Tengah sangat mendalam dan beragam.
Jika Iran memutuskan untuk membalas tindakan Amerika, risiko konflik militer yang melanda seluruh wilayah tampak besar.
Serangan terhadap kepentingan Israel atau Amerika dapat memicu respons balasan dari AS dan sekutunya, yang dapat berujung pada kekerasan yang meluas.
Lebih jauh, eskalasi semacam itu dapat menciptakan kondisi yang tepat bagi munculnya kelompok teroris baru yang ingin memanfaatkan kekacauan dan menargetkan sasaran lokal atau internasional.
Perkembangan ini tidak hanya akan semakin mengganggu stabilitas kawasan, tetapi juga dapat membahayakan kepentingan ekonomi global, khususnya di sektor energi, mengingat Timur Tengah merupakan pusat produksi minyak yang penting.
***
ZONAJAKARTA.com - Belakangan ini Amerika telah mengerahkan pesawat pembom nuklir strategis miliknya ke Eropa.
Dalam laporan Defense News, pada 5 November 2024 dalam artikel berjudul "Angkatan Udara akan Mengirimkan Saruan Tugas Pembom ke Eropa."
Angkatan Udara AS,mengirim gugus tugas pembom strategis terbarunya ke Eropa untuk berlatih dengan sekutu NATO.
Sejauh ini diketahui bahwa, Angkatan Udara AS menerbangkan pembom B-1 Lancer, B-2 Spirit, dan B-52 Stratofortress.
Pesawat pembom tersebut akan berlatih dan melaksanakan misi dengan sekutu dan mitra NATO, kata USAFE, dan akan menunjukkan komitmen AS terhadap keamanan dan stabilitas global.
Pengerahan tersebut telah direncanakan sejak lama, menurut keterangan USAFE.
"Komitmen kami tetap teguh untuk memastikan kesiapan dan fleksibilitas strategis pasukan kami dalam mendukung keamanan regional dan kemitraan sekutu kami di kawasan tersebut," kata USAFE dalam email tindak lanjut.
Pengerahan pesawat pengebom itu merupakan salah satu dari dua yang diumumkan AS.
Baca Juga:
Militer AS juga berencana untuk mengirim B-52, bersama dengan pesawat tempur dan kapal Angkatan Laut, ke Timur Tengah untuk menghalangi Iran dan proksinya.
Ketegangan di Timur Tengah tetap tinggi karena perang di Gaza berkecamuk setelah lebih dari setahun, dan menyusul serangan Israel terhadap Lebanon dan Iran.
Menurut keterangan itu, saat ketegangan meningkat di Timur Tengah, AS telah meningkatkan kehadiran militernya, mengerahkan pesawat pengebom B-52, jet tempur, pesawat pengisian bahan bakar, dan kapal perusak ke wilayah tersebut.
Mobilisasi yang signifikan ini, sebagaimana dilaporkan oleh Clash Report yang mengutip siaran pers Pentagon, berfungsi sebagai peringatan keras bagi Iran dan sekutunya.
Pentagon menekankan bahwa tindakan ini dirancang untuk memperkuat komitmen Amerika di wilayah tersebut di tengah meningkatnya konflik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar