Pentagon melanjutkan pemesanan 145 jet tempur F-35 kepada Lockheed Martin meskipun pesawat ini dikritik keras oleh Elon Musk - Airspace Review

 

Pentagon melanjutkan pemesanan 145 jet tempur F-35 kepada Lockheed Martin meskipun pesawat ini dikritik keras oleh Elon Musk

  / 
by
Elon Musk kritik F-35
Istimewa

AIRSPACE REVIEW – Departemen Pertahanan AS (Pentagon) telah memberikan kontrak senilai 11,76 miliar USD kepada Lockheed Martin untuk memasok 145 jet tempur F-35 Lightning II.

Pentagon menegaskan peran penting jet tempur siluman untuk pertahanan AS dan negara-negara sekutu meskipun terus dikritik, salah satunya adalah oleh Elon Musk, pemilik SpaceX, Tesla, X, dan perusahaan besar dan berpengaruh lainnya.

Dalam pilpres AS tahun 2024, Musk juga sebagai pendukung utama Donald Trump yang akhirnya terpilih menjadi presiden AS berikutnya menggantikan Joe Biden.

Terkait kontrak yang diberikan, Lockheed Martin akan memasok 48 F-35A untuk Angkatan Udara AS (USAF), 16 F-35B dan 5 F-35C untuk Korps Marinir AS (USMC), serta 14 F-35C untuk Angkatan Laut (US Navy).

Selain itu, 15 F-35A dan satu F-35B dipesan untuk mitra program non-Departemen Pertahanan AS. Kemudian 39 F-35A dan 7 F-35B dialokasikan untuk pelanggan Penjualan Militer Asing (FMS).

Kontrak juga mencakup dukungan peralatan untuk fasilitas perakitan dan pemeriksaan akhir Italia dan Jepang.

Pengerjaan kontrak akan dilaksanakan di beberapa lokasi, dengan kontribusi utama dari Fort Worth (Texas), El Segundo (California), dan Warton (Inggris Raya) dengan penyelesaian kontrak pada Juni 2027.

Sebelumnya, Elon Musk melontarkan kritik berulang kali melalui X-nya. Orang terkaya di dunia ini mempertanyakan kelayakan jet tempur F-35 yang disebutnya bermasalah.

“Desain F-35 rusak pada tingkat persyaratan, karena dibutuhkan terlalu banyak hal untuk terlalu banyak orang,” kata dia.

“Hal ini membuatnya menjadi serba bisa yang mahal dan rumit, tidak menguasai satu pun. Keberhasilan tidak pernah ada dalam rangkaian kemungkinan hasil. Dan jet tempur berawak sudah usang di era drone. Hanya akan membuat pilot terbunuh,” tulis Musk beberapa waktu lalu.

Musk telah melakukan kritik terhadap F-35 sejak tahun 2020. Ia menandaskan bahwa sistem tanpa awak adalah masa depan pertempuran udara.

Meskipun mendapat kritik, F-35 tetap menjadi landasan strategi militer AS dan komponen utama inisiatif pertahanan sekutu.

Kemampuan silumannya yang canggih, sistem peperangan yang berpusat pada jaringan, dan keserbagunaannya di berbagai skenario pertempuran menjadikannya aset yang vital.

Lockheed Martin dan Pentagon telah memuji kemampuan jet tersebut untuk berintegrasi dengan mulus dengan pasukan sekutu, meningkatkan kewaspadaan di medan perang, dan memberikan kemampuan serangan presisi yang tak tertandingi.

Banyak negara sekutu yang telah menggunakan F-35 dan memesan pesawat ini sebagai jet tempur peperangan modern. (RNS)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya 

Artikel populer - Google Berita