Prabowo Soal PDIP Tolak Gabung KIM Plus: Untuk Mengawasi Kita - Nasional
Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengatakan, sangat menghargai posisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk tidak bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju atau KIM Plus. Partai berlambang kepala banteng ini berpotensi menjadi satu-satunya partai di DPR yang menjadi oposisi Prabowo-Gibran.
Menurut Prabowo, posisi PDIP akan cukup penting dalam pemerintahannya. Sebagai partai di luat koalisi, dia bahkan berharap PDIP dapat benar-benar menjadi fungsi pengawasan atau check and balance pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Walau pun, saya punya gagasan persatuan nasional mau ikut-ikut Bung Karno. Tapi, saya hargai, bahwa untuk demokrasi mungkin perlu ada di luar koalisi sebagai check and balances untuk mengawasi kita,” ucap Prabowo dalam HUT ke-60 Partai Golkar, dikutip Jumat (13/12/2024).
Awalnya, dia menyatakan nyaman atas kehadiran Partai Golkar dan partai lainnya yang tergabung dalam koalisi KIM. Setelah itu, dia juga mengatakan, nyaman atas hadirnya Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani, yang juga Ketua DPP PDIP.
“Saya merasa nyaman ada Mbak Puan di sini, malam hari ini dan saya menghargai PDIP,” ungkap Prabowo.
Dalam kesempatan yang sama, dia menekankan pentingnya saling menjaga kesatuan antar partai politik di Indonesia. Dia mengklaim tak ingin ada sikap membenci lawan dalam dunia politik.
"Saya tidak pernah mau terpancing untuk membenci. Di bidang politik, kita tidak boleh sampai membenci lawan, mencaci maki, maupun menghardik," kata Prabowo.
Menurut dia, perbedaan atau perselisihan antar kelompok memang hampir tidak mungkin terhindarkan. Dengan begitu, Prabowo berpesan agar seluruh pihak dapat menjaga hubungan politiknya.
“Tidak mungkin hubungan antara manusia, hubungan antara kelompok tidak mungkin tidak ada selisih. Tidak mungkin tidak ada salah ucap, tidak mungkin ada salah tindak, tidak mungkin ada salah sangka, tidak mungkin,” kata Prabowo.
(azr/frg)
Komentar
Posting Komentar