Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Bashar al-Assad Dunia Internasional Featured Konflik Timur Tengah Pilihan Suriah Vladimir Putin

    Putin Muak Lihat Tentara Suriah Kabur dari Perang, Lari ke Mana Bashar al-Assad? | Sindonews

    2 min read

     Timur Tengah, Internasional 

    Putin Muak Lihat Tentara Suriah Kabur dari Perang, Lari ke Mana Bashar al-Assad? | Halaman Lengkap

    Presiden Rusia Vladimir Putin muak melihat pasukan rezim Suriah lari dari perang melawan pemberontak. Kremlin pun enggan selamatkan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Foto/Sputnik

    DAMASKUS 

    - Oposisi atau pemberontak

     Suriah 

    pada Minggu (8/12/2024) mengumumkan rezim pemerintah

     Presiden Bashar al-Assad 

    sudah tumbang dan pemimpin Suriah itu telah melarikan diri dari ibu kota sejak Sabtu malam.

    Keluarga Assad melarikan diri ke Rusia beberapa hari setelah pasukan pemberontak melancarkan serangan mendadak yang merebut sebagian besar wilayah di Suriah utara.

    Sumber yang dekat dengan Kremlin mengatakan kepada Bloomberg News bahwa Moskow tidak memiliki rencana untuk menyelamatkan Presiden Assad.

    Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan telah muak dengan laporan yang menyatakan para tentara rezim Suriah melarikan diri dari pertempuran melawan pasukan pemberontak.

    "Rusia tidak memiliki rencana untuk menyelamatkan Assad dan tidak melihat rencana itu muncul selama tentara presiden Suriah terus meninggalkan posisinya," kata sumber tersebut, yang dilansir TheTelegraph.

    Asma al-Assad, istri presiden Suriah yang lahir di Inggris, melarikan diri bersama ketiga anak mereka minggu lalu, menurut laporan Wall Street Journal, mengutip pejabat keamanan Suriah dan pejabat Arab.

    Dua saudara ipar Assad juga telah meninggalkan Suriah dan pergi ke Uni Emirat Arab, imbuh surat kabar tersebut.

    Sebuah saluran berita televisi Suriah pro-Assad melaporkan pada Jumat bahwa Assad telah pergi ke Iran, tetapi kemudian mengoreksi laporan tersebut. Reuters melaporkanAssad melarikan diri dari ibu kota Suriah dengan penerbangan, namun tidak diketahui tujuannya.

    Pejabat Mesir dan Yordania sebelumnya telah mendesak Assad untuk meninggalkan negara itu dan membentuk pemerintahan di pengasingan.

    Sebelum rezim Assad tumbang, Amerika Serikat dan Rusia sama-sama memberi tahu warganya untuk meninggalkan Suriah dengan penerbangan komersial berikutnya yang tersedia.

    Pada Jumat malam, Departemen Luar Negeri AS memberi tahu warga Amerika untuk meninggalkan Damaskus. “Atau bersiap untuk berlindung di tempat untuk waktu yang lama,” kata departemen tersebut.

    Charles Lister, direktur program Suriah di Institut Timur Tengah yang berpusat di Washington, mengatakan Assad telah mengandalkan Putin untuk menyelamatkannya pada tahun 2015 tetapi masa depannya sekarang tampak suram.

    "Rusia tampaknya tidak mampu, atau bahkan mungkin tidak mau, untuk menyelamatkannya,” katanya.

    (mas)

    Komentar
    Additional JS