Topan Chido Diperkirakan Tewaskan Ratusan Orang di Mayotte, Prancis - Global Liputan6

 Internasional 

Topan Chido Diperkirakan Tewaskan Ratusan Orang di Mayotte, Prancis - Global Liputan6

Dalam beberapa dekade terakhir, ribuan orang mencoba menyeberang dari Comoros, yang terletak di lepas pantai Afrika Timur, ke Mayotte yang memiliki standar hidup lebih tinggi dan akses ke sistem kesejahteraan Prancis.

Menurut Kementerian Dalam Negeri Prancis, lebih dari 100.000 migran tanpa dokumen tinggal di Mayotte.

Sementara jumlah korban tewas sulit dipastikan, kekhawatiran terkait akses ke makanan, air, dan sanitasi juga muncul.

"Untuk jumlah korban, ini akan rumit, karena Mayotte adalah tanah muslim di mana jenazah dikuburkan dalam waktu 24 jam," kata seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri Prancis.

Terletak hampir 8.000 km dari Paris, Mayotte jauh lebih miskin dibandingkan bagian Prancis lainnya dan telah bergulat dengan kekerasan geng dan kerusuhan sosial selama beberapa dekade.

Lebih dari tiga perempat penduduk Mayotte hidup di bawah garis kemiskinan Prancis. Ketegangan meningkat awal tahun ini akibat kekurangan air.

Jalur udara darurat sedang dibuka dari Pulau Reunion, wilayah Prancis lainnya yang terletak di selatan Madagaskar.

Topan Chido menjadi tantangan pertama bagi Perdana Menteri Francois Bayrou, beberapa hari setelah dilantik oleh Macron menyusul runtuhnya pemerintah sebelumnya.

Topan Chido melanjutkan perjalanannya ke utara Mozambik pada hari Minggu, namun dampaknya belum sepenuhnya jelas. Monitor internet NetBlocks mengatakan di X bahwa hujan lebat dan angin telah merusak infrastruktur listrik dan telekomunikasi.

Di Comoros, pihak berwenang mengonfirmasi bahwa dua orang terluka ringan, 24 orang terpaksa mengungsi, dan 21 rumah rusak.

Prancis menjajah Mayotte pada 1843 dan mencaplok seluruh kepulauan, termasuk Comoros, pada 1904.

Dalam referendum 1974, 95 persen memilih pemisahan, namun 63 persen di Mayotte memilih tetap menjadi bagian dari Prancis. Grande Comore, Anjouan, dan Moheli menyatakan kemerdekaannya pada 1975. Mayotte sendiri masih diperintah dari Paris.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya 

Artikel populer - Google Berita