Dunia Internasional,
Bencana Baru Hantam Raksasa Gas Rusia, Rencanakan PHK Besar-besaran
Logo perusahaan gas milik negara Rusia, Gazprom, terpampang di papan iklan saat para penggemar Benfica menghadiri babak kedua babak 16 besar Liga Champions, leg pertama, pertandingan sepak bola antara Benfica dan Ajax di stadion Luz di Lisbon, Rabu, 23 Fe
- Perusahaan raksasa gas Rusia,
Gazprommempertimbangkan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (
PHK) besar-besaran di kantor pusat akibat merugi. Business Insider melaporkan, Gazprom membukukan kerugian pertamanya dalam 24 tahun terakhir sehingga harus memangkas 40% stafnya.
Outlet berita yang berbasis di St. Petersburg, 47 News, mangabarkan Gazprom sedang mempertimbangkan untuk memangkas jumlah karyawannya dari 4.100 orang menjadi 2.500 orang. Usulan pemangkasan yang diajukan Gazprom dimasukkan dalam sebuah surat yang ditulis oleh seorang anggota dewan perusahaan. Surat tersebut tertanggal 23 Desember 2024 menurut laporan Business Insider.
Keaslian surat tersebut dikonfirmasi oleh Kantor Berita Rusia (TASS) dan juga kantor berita Prancis, Agence France Presse. Wakil Ketua Gazprom Sergey Kupriyanov juga mengkonfirmasi keaslian surat tersebut kepada Forbes, tetapi menolak berkomentar.
Wakil Ketua Dewan Direksi Gazprom Elena Ilyukhina mengungkapkan dalam surat tersebut bahwa raksasa energi ini dapat menghemat anggaran perusahaan dengan memangkas karyawan.
"Tantangan yang dihadapi Gazprom membutuhkan pengurangan waktu yang dibutuhkan untuk mempersiapkan dan mengambil keputusan," tulis Ilyukhina kepada CEO Gazprom Alexei Miller, seperti dikutip dari Business Insider, Jumat (24/1/2025).
Ilyukhina menyarankan agar raksasa energi ini dapat mengandalkan otomatisasi dan digitalisasi untuk menggantikan peran-peran kantor tertentu seperti posisi perencanaan dan akuntansi. Kyiv Independent melaporkan bahwa surat tersebut menyatakan bahwa Gazprom telah menghabiskan 50 juta rubel atau USD480 juta per tahun untuk gaji manajer.
Penting untuk dicatat bahwa surat tersebut tampaknya hanya merujuk pada gaji karyawan yang bekerja di kantor pusat perusahaan. Tenaga kerja Gazprom jauh lebih besar yakni 4.100 orang.
Menurut Business Insider, Gazprom mengatakan pada Juni 2024 bahwa mereka memiliki 498.000 karyawan pada 2023. Surat Ilyukhina muncul setelah beberapa pukulan baru-baru ini terhadap industri gas Rusia.
Sebagaimana diketahui, pada 1 Januari 2025, Ukraina menghentikan transit gas Rusia melalui pipa Urengoy-Pomary-Uzhgorod, yang akan mempengaruhi keuntungan Gazprom. Reuters melaporkan, penghentian pipa ekspor ini akan membuat Gazprom kehilangan penjualan sekitar USD5 miliar.
(nng)
Komentar
Posting Komentar