BRIN-Jepang jalin kolaborasi bahas praktik pendidikan transformatif - ANTARA News

 

BRIN-Jepang jalin kolaborasi bahas praktik pendidikan transformatif - ANTARA News

Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Pendidikan, bekerja sama dengan Institut IDEC, Universitas Hiroshima, Jepang menyelenggarakan Simposium Internasional bertajuk "Dekolonisasi Praktik Pendidikan melalui Aktor Formal/Negara dan Aktor Non-Negara".

Kegiatan tersebut berlangsung pada Rabu-Kamis, 22-23 Januari 2025 di Kawasan Sains Sarwono Prawirohardjo BRIN, Jakarta.

Kepala Pusat Riset Pendidikan BRIN Trina Fizzanty melalui keterangan di Jakarta, Rabu menekankan perubahan paradigma terhadap sistem pendidikan yang diwariskan oleh era kolonial di banyak belahan dunia perlu menjadi pembahasan para ahli pendidikan saat ini.

"Kegiatan ini bertujuan untuk mengatasi problematika tersebut. Kami berharap, ada peran beragam pemangku kepentingan dalam perjalanan transformatif ini, baik pemerintah maupun lembaga publik," kata Trina.

Trina memaparkan kegiatan ini menghadirkan dialog interdisipliner di antara peran-peran para akademisi, pembuat kebijakan, praktisi, dan tokoh masyarakat.

Melalui kegiatan ini, ia berharap mereka dapat memainkan peran penting dalam mengintegrasikan prinsip-prinsip kesetaraan dan relevansi budaya melalui reformasi kebijakan dan inisiatif seperti kurikulum pribumisasi.

Sementara itu, lanjut Trina, aktor non-negara yang dimaksud dalam tema, termasuk di antaranya gerakan akar rumput, pemimpin adat, LSM, dan masyarakat sipil.

"Mereka dapat menyampaikan strategi inovatif dan spesifik untuk memberdayakan suara-suara yang terpinggirkan dan mendorong transformasi pendidikan dari bawah ke atas," ujarnya.

Trina menekankan sistem pendidikan di Indonesia bisa berkaca dari kekayaan warisan budaya sebagaimana wawasan filosofis Ki Hajar Dewantara yang mengedepankan pendidikan holistik dan relevan secara kontekstual.

"Pada prinsipnya bicara tentang tanggung jawab bersama antar sesama pemangku kepentingan pendidikan, yang sejalan dengan tujuan pendidikan dekolonial yang lebih luas secara global," tambahnya.

Dikrtahui, pada kesempatan ini juga akan dieksplorasi dengan menyandingkan pengalaman Indonesia dengan studi kasus dari daerah lain.

Hasil yang akan dicapai di antaranya teridentifikasinya strategi praktik pendidikan sebagai kekuatan transformatif untuk keadilan sosial dan pelestarian budaya dalam menghadapi tantangan pendidikan global. Sehingga, langkah selanjutnya dalam menata ulang sistem pendidikan inklusif dan adil untuk masa depan dapat dilakukan.

Baca juga: BRIN usulkan peningkatan porsi pembelajaran spiritual selama Ramadhan

Baca juga: Kepala BRIN tekankan jajarannya gelorakan aktivitas riset nasional

Baca juga: Indonesia-Prancis jalin kerja sama riset elektronika dan informatika

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya 

Artikel populer - Google Berita