Los Angeles, Simbol Kesombongan Amerika Serikat yang Luluh Lantak Jadi Abu | Sindonews

 Peristiwa, Internasional 

Los Angeles, Simbol Kesombongan Amerika Serikat yang Luluh Lantak Jadi Abu | Halaman Lengkap

Los Angeles, kota yang jadi simbol kesombongan Amerika Serikat telah luluh lantak menjadi bara api dan abu akibat kebakaran dahsyat. Foto/Maxar

LOS ANGELES 

-

 Los Angeles 

di California, yang sering disingkat LA, terkenal sebagai kota terbesar kedua di Amerika Serikat (AS) setelah New York.

LA sering dipandang sebagai tempat di mana impian besar dilahirkan, tetapi juga tempat di mana kesombongan dan materialisme Amerika terlihat jelas. Sekarang, simbol kesombongan itu telah luluh lantak menjadi puing-puing dan abu akibat kebakaran hutan yang dahsyat sejak Selasa pekan lalu.

Mengutip laporan Sky News, Senin (13/1/2025), setidaknya 24 orang tewas di wilayah Los Angeles akibat kebakaran tersebut.

Menurut kantor pemeriksa medis wilayah Los Angeles, 16 orang tewas dalam kebakaran Eaton dan delapan orang dalam kebakaran Palisades.

Parahnya, kebakaran ini terancam semakin parah karena kondisi cuaca memburuk dalam beberapa hari ke depan. Hal itu disampaikan kepala pemadam kebakaran setempat, Anthony Marrone dalam konferensi pers pada hari Minggu.

"Kondisi cuaca kritis yang meningkat akan terus berlanjut hingga Rabu," kata Marrone.

"Angin ini, dikombinasikan dengan tingkat kelembapan relatif rendah dan kelembapan bahan bakar yang rendah, akan membuat ancaman kebakaran di daerah LA sangat tinggi," paparnya.

Angin terkuat diperkirakan terjadi pada hari Selasa nanti, katanya.

Sejarah Singkat Los Angeles

Terletak di pantai barat Amerika, LA telah berkembang menjadi pusat budaya, ekonomi, dan hiburan global. Namun, kota ini juga sering dianggap sebagai simbol kesombongan Amerika Serikat karena kemewahan, konsumerisme, dan budaya selebritas yang kental.

Sejarah Los Angeles dimulai pada 4 September 1781, ketika sekelompok 44 pemukim Spanyol mendirikan kota ini dengan nama El Pueblo de Nuestra Señora la Reina de los Ángeles del Río de Porciúncula, yang berarti "Pueblo (kampung) Bunda Kami Ratu Malaikat di Sungai Porciúncula".

Pada awalnya, Los Angeles adalah sebuah pemukiman kecil di bawah kekuasaan kolonial Spanyol. Setelah Spanyol menyerahkan wilayah ini kepada Meksiko pada tahun 1821, Los Angeles menjadi bagian dari Meksiko hingga akhirnya bergabung dengan Amerika Serikat pada 1848 setelah Perang Meksiko-Amerika.

Pada abad ke-19, Los Angeles adalah kota yang relatif kecil dan terpencil. Namun, pada awal abad ke-20, kota ini mulai berkembang pesat, terutama dengan datangnya industri film.

Hollywood, yang terletak di Los Angeles, menjadi pusat produksi film terbesar di dunia, dan ini mengubah wajah kota menjadi pusat hiburan global.

Kehadiran Hollywood menjadikan Los Angeles sebagai simbol kemewahan dan glamour. Industri film yang berkembang pesat menciptakan ikon-ikon besar seperti Marilyn Monroe, James Dean, dan Humphrey Bogart, yang turut memperkuat citra kota sebagai tempat para selebritas.

Hal ini semakin mengukuhkan posisi Los Angeles sebagai simbol kesombongan Amerika Serikat, karena kota ini sering kali dikaitkan dengan kekayaan, kecantikan, dan kehidupan mewah yang berlebihan.

Los Angeles Sebagai Simbol Kesombongan

Los Angeles sering dipandang sebagai tempat di mana impian besar dilahirkan, tetapi juga tempat di mana kesombongan dan materialisme terlihat jelas.

Budaya selebritas yang berkembang di Hollywood menciptakan gambaran masyarakat yang mengutamakan penampilan luar, status sosial, dan kekayaan. Gaya hidup yang serba mewah, dengan rumah-rumah megah di Beverly Hills, mobil-mobil mewah, dan pesta-pesta glamour, menggambarkan sebuah citra kota yang penuh kesombongan.

Kota ini juga memiliki ketimpangan sosial yang sangat besar. Di satu sisi, ada kekayaan yang luar biasa, sementara di sisi lain, Los Angeles memiliki salah satu tingkat kemiskinan tertinggi di Amerika Serikat, dengan banyak orang yang hidup di jalanan. Kontras ini semakin memperkuat gambaran Los Angeles sebagai simbol ketidaksetaraan dan kesombongan.

Meskipun sering dikritik karena kesombongan dan materialisme, Los Angeles juga memiliki peran besar dalam budaya global.

Sebagai pusat industri hiburan, kota ini memiliki pengaruh yang besar terhadap dunia musik, film, mode, dan seni.

Selain itu, LA juga menjadi rumah bagi beragam budaya, karena merupakan tempat tinggal bagi berbagai komunitas imigran. Keberagaman budaya ini menciptakan suasana yang unik dan dinamis, meskipun seringkali ada ketegangan antara kesuksesan material dan tantangan sosial.

(mas)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya 

Artikel populer - Google Berita