PDIP Kritik Pembongkaran Pagar Laut di Tangerang, Singgung Pelaku Belum Diproses Hukum - merdeka

Anggota Komisi I DPR RI dariFraksi PDIP, TB Hasanuddin mempertanyakan pembongkaran pagar laut di wilayah pesisir Tangerang.
TNI Angkatan Laut bersama dengan nelayan membongkar pagar laut misterius sepanjang 30,16 km di Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (18/1).
Anggota Komisi I DPR RI dariFraksi PDIP, TB Hasanuddin mempertanyakan pembongkaran pagar laut di wilayah pesisir Tangerang yang belakangan menjadi sorotan publik.
Dia mempertanyakan pembongkaran ini sudah melalui proses hukum atau tidak. Pasalnya, sejauh ini pemerintah belum menetapkan pihak yang bertanggung jawab atas pemasangan pagar laut tersebut.
"Apakah sudah melalui proses hukum? Itu kan pelanggaran terhadap UU jadi harus ada yang bertanggung jawab," kata TB Hasanuddin, pada wartawan, Minggu (19/1).
Selain itu, TB Hasanuddin juga mempertanyakan atas perintah siapa TNI AL (Danlantamal) III yang memimpin langsung pembongkaran pagar laut tersebut.
"TNI Al (Danlantamal) III atas perintah siapa telah menghilangkan alat bukti?" tegasnya.
Disegel KKP
Sebelumnya, KKP sudah menyegel pagar laut itu pada Kamis (9/1). Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP Pung Nugroho Saksono menyebut penyegelan ini atas perintah Presiden Prabowo Subianto, serta arahan langsung Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.
Penyegelan dilakukan karena pemasangan pagar laut itu diduga tak berizin dasar Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL). Keberadaannya juga mengganggu nelayan dalam mencari ikan.
Pagar laut misterius ini pertama kali diungkap Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten Eli Susiyanti. Kata dia, pihaknya menerima laporan warga pada 14 Agustus 2024 lalu.
Pembangunan pagar laut misterius Tangerang itu mencaplok wilayah pesisir 16 desa di 6 kecamatan. Ada masyarakat pesisir yang beraktivitas sebagai nelayan sebanyak 3.888 orang dan 502 pembudidaya di lokasi tersebut.

Editor Titin Supriatin
- Delvira Hutabarat
TB Hasanuddin juga mempertanyakan atas perintah siapa TNI AL langsung melakukan pembongkaran pagar laut tersebut
30 kapal nelayan dari berbagai ukuran sedang beroperasi di perairan Tangerang, khususnya di kawasan Tanjung Pasir untuk mengangkat pagar laut.
Hari ini, Rabu (22/1), petugas gabungan TNI AL, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan nelayan serentak membongkar pagar laut melintasi 6 kecamatan itu.
Kementerian KKP menyebut pemagaran laut merupakan indikasi adanya upaya orang untuk mendapatkan hak atas tanah di laut secara tidak benar,
Hari ini, Sabtu (18/1/2025), rencananya akan dilakukan pembongkaran pagar laut di Tangerang.
Kedua perusahaan tersebut adalah PT Intan Agung Makmur yang memiliki sertifikat HGB sebanyak 234 bidang dan PT Cahaya Inti Sentosa sebanyak 20 bidang.
Upaya pembongkaran tahap kedua ini sedikitnya melibatkan puluhan kapal baik dari TNI AL, KKP dan nelayan.
Titiek Soeharto geram atas polemik pemagaran laut misterius di perairan Banteng Tangerang.
Trenggono terlihat hadir pukul 15.10 WIB di tengah guyuran hujan yang cukup deras.
Menteri Trenggono tidak mau menyebut apakah orang tersebut berprofesi sebagai nelayan atau bukan.
Pagar laut ini sebelumnya viral di media sosial. Pagar bambu itu menjadi sorotan karena panjangnya mencapai lebih dari 30 km dan pemiliknya tidak diketahui.
Komentar
Posting Komentar