Petani Padi di Banyuasin Menjerit, Harga Gabah Lebih Rendah dari Ketentuan Pemerintah - Tribunsumsel

TRIBUNSUMSEL.COM, BANYUASIN - Petani padi di Kabupaten Banyuasin, Sumsel tak dapat berlega hati meski saat ini memasuki masa panen.
Pasalnya, para petani padi masih terus ditekan tengkulak dengan harga yang sangat rendah dari ketentuan pemerintah Rp 6.500 perkilogram untuk gabah kering giling.
Sejumlah wilayah yang mulai panen padi mulai dari Kecamatan Tanjung Lago, Muara Sugihan, Muara Telang, Muara Padang memiliki harga yang berbeda-beda.
Harga beli gabah petani, jauh di bawah harga yang ditetapkan pemerintah.
Sejumlah petani yang dikonfirmasi mengungkapkan, baru mulai panen saja harga padi sudah jauh berbeda dengan harga yang ditetapkan pemerintah.
Selisih dari harga antara di lapangan dan yang ditetapkan pemerintah selisih sampai Rp 1.500 perkilogramnya.
"Kalau di Tanjung Lago, harga gabah Rp 5.500 perkilogramnya. Tapi, saya tanya dengan teman di Muara Telang harga gabah di sana Rp 5.100 perkilogramnya. Sedangkan, harga dari pemerintah katanya Rp 6.500 perkilonya. Tetapi dilapangan tidak sepertu itu, jauh selisihnya," kata Martoyo petani padi di Kecamatan Tanjung Lago, Minggu (12/1/2025).
Dengan harga yang seenaknya ditentukan para tengkulak, petani yang menjadi pahlawan pangan tidak dapat berbuat banyak.
Mereka hanya bisa menjerit, hingga mengalami rugi lantaran harga yang ditetapkan tengkulak.
Jangankan untuk mendapatkan keuntungan dari panen yang petani lakukan, terkadang petani juga harus menanggung hutang lantaran tidak bisa membayar tagihan hutang selama proses penanaman padi.
"Benih, pupuk sampai sewa mesin panen. Bagaimana bisa untung, dari situ saja semuanya sudah mahal mulai dari benih, pupuk sampai sewa mesin panen," ungkapnya.
Para petani padi menuntut pemerintah untuk mengambil langkah terhadap harga yang ada di lapangan saat ini, karena sudah sangat merugikan petani.
Jangan hanya bisa menetapkan harga, tetapi kenyataan dilapangan harga sangat jauh berbeda.
Belum lagi, nantinya akan dilaksanakan panen raya. Seperti pengalaman sebelumnya, harga padi bisa jauh lebih anjlok, bahkan bisa menembus harga hanya Rp 4.300 perkilonya.
"Makanya, banyak petani sekarang ini memilih untuk mengalihkan sawahnya untuk ditanami sawit. Karena, dianggao lebih menguntungkan ketimbang menanam padi," pungkasnya.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar