Prancis mengecam Rusia yang mengunci pesawat patroli maritimnya Atlantique 2 di Laut Baltik menggunakan radar dari sistem S-400 - Airspace Review

 Dunia Internasional 

Prancis mengecam Rusia yang mengunci pesawat patroli maritimnya Atlantique 2 di Laut Baltik menggunakan radar dari sistem S-400

AIRSPACE REVIEW – Prancis mengecam tindakan Rusia yang mengunci pesawat patroli maritimnya, Atlantique 2, menggunakan radar dari sistem pertahanan udara S-400 ketika pesawat milik Angkatan Laut Prancis tersebut sedang melaksanakan patroli di Laut Baltik awal minggu ini.

Menteri Angkatan Bersenjata Prancis Sébastien Lecornu mengatakan, insiden tersebut terjadi di wilayah yang sangat strategis di mana aset NATO dan Rusia saling memantau secara ketat.

“Pada Rabu malam, pesawat patroli maritim Prancis, Atlantique 2, menjadi sasaran intimidasi Rusia,” kata Lecornu dalam sebuah pernyataan di X.

Ditegaskan bahwa Atlantique 2 berpatroli di wilayah udara internasional di atas Laut Baltik sebagai bagian dari operasi NATO.

Tindakan agresif Rusia tersebut, tandasnya, tidak dapat diterima. Prancis akan terus bertindak untuk mempertahankan kebebasan navigasi di wilayah udara dan laut internasional.

“Mengunci pesawat kami di perairan internasional dengan radar merupakan tindakan agresif,” Kolonel Guillaume Vernet, Juru Bicara Angkatan Bersenjata Prancis menambahkan pernyataan Lecornu.

Beruntunglah, kata dia, dengan sikap profesional awak pesawat Prancis mencegah terjadinya eskalasi apa pun.

Laporan tambahan menunjukkan bahwa selain dikunci oleh radar pengendali tembakan dari sistem S-400, Atlantique 2 juga mengalami semacam gangguan lain yang dilakukan oleh Angkatan Bersenjata Rusia.

Atlantique 2 terbang dari pangkalannya di Lann-Bihoué di Brittany, Prancis utara dan dilaporkan terbang pada rute yang membawanya ke lepas pantai Swedia serta negara-negara lain di Baltik.

Sebagai pesawat pengawasan terhadap target di atas air maupun di darat, Atlantique 2 dilengkapi dengan sensor terbaru.

Dalam konfigurasinya saat ini, pesawat turboprop bermesin ganda tersebut dilengkapi radar AESA (aktive electronically scan arrayThales Searchmaster, kamera inframerah yang menghadap ke depan (FLIR) di bawah hidung, serta menara sensor MX-20 dengan kamera elektro-optik dan inframerah di bawah badan pesawat bagian belakang.

Ada pula detektor anomali magnetik (MAD) di bagian ekor dan pod tindakan dukungan elektronik (ESM) di ujung sayap untuk mencegat transmisi radio.

Atlantique 2 diawaki oleh empat kru kokpit dan 10 operator sensor. Pesawat dapat terbang hingga 4.300 mil laut atau bertahan di udara selama 14 jam. (RNS)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya 

Artikel populer - Google Berita