Rusia Respons Usulan AS untuk Akhiri Konflik Ukraina dalam 100 Hari | Sindonews - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Rusia Respons Usulan AS untuk Akhiri Konflik Ukraina dalam 100 Hari | Sindonews

Share This

 Dunia Internasional, Konflik Rusia Ukraina 

Rusia Respons Usulan AS untuk Akhiri Konflik Ukraina dalam 100 Hari | Halaman Lengkap

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov. Foto/Sputnik/Anatoliy Medved

MOSKOW 

- Konflik Ukraina tidak dapat diselesaikan dalam waktu 100 hari kecuali Amerika Serikat (AS) mengadopsi pendekatan yang lebih realistis, menurut Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov.

Baik Moskow maupun Washington baru-baru ini mengisyaratkan kesediaan terlibat dalam pembicaraan mengenai masalah tersebut.

Awal pekan ini, Wall Street Journal melaporkan Presiden AS Donald Trump telah menugaskan Keith Kellogg, utusan khususnya untuk Rusia dan Ukraina, untuk mengakhiri konflik dalam waktu 100 hari.

Berbicara kepada wartawan pada hari Jumat (24/1/2025), Ryabkov mengatakan Gedung Putih harus mengadopsi pendekatan yang realistis untuk menyelesaikan konflik, dan kecepatan proses semacam itu masih "sulit untuk diproyeksikan."

"Pertama-tama saya ingin memahami dasar apa yang ingin digunakan pihak AS untuk bergerak menuju penyelesaian," ujar Ryabkov, seperti dikutip oleh TASS.

Dia menjelaskan, "Jika mereka didasarkan pada sinyal yang telah kita dengar dalam beberapa hari terakhir, maka itu tidak akan berhasil, baik dalam 100 hari maupun lebih lama."

Trump, yang memulai masa jabatan keduanya sebagai presiden awal pekan ini, berulang kali berjanji selama kampanye bahwa dia akan mengakhiri pertempuran dalam waktu 24 jam jika kembali menjabat.

Beberapa pekan sebelum pelantikannya, Trump menyesuaikan jadwal, dengan mengatakan dia berharap dapat menegosiasikan perdamaian dalam waktu enam bulan.

Berbicara kepada wartawan di Gedung Putih pada hari Kamis, pemimpin AS tersebut mengatakan dia siap bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin secepat mungkin untuk menegosiasikan diakhirinya konflik Ukraina.

Dalam pidato telekonferensi di Forum Ekonomi Dunia (WEF) tahunan di Davos, Swiss, pada hari Kamis, Trump mengumumkan rencana meminta Arab Saudi dan OPEC menurunkan harga minyak global, yang menunjukkan hal ini akan membantu mengakhiri konflik dengan mengurangi pendapatan Rusia.

Dalam wawancara dengan Fox News yang ditayangkan sehari sebelumnya, Trump mengancam akan menjatuhkan sanksi lebih lanjut kepada Rusia "jika mereka tidak segera menyelesaikan masalah."

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Putin siap berbicara dengan presiden AS, seraya menambahkan Moskow "menunggu sinyal."

Moskow telah menyatakan selama konflik tiga tahun bahwa mereka siap untuk perundingan damai. Rusia menuduh Ukraina menolak melanjutkan perundingan.

Pejabat Rusia juga telah berulang kali mengkritik Barat karena memberikan bantuan militer kepada Kiev, dengan alasan hal ini hanya akan memperpanjang pertempuran.

Moskow telah memperingatkan keterlibatan Barat dalam konflik tersebut meningkatkan risiko bentrokan langsung antara Rusia dan NATO.

(sya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages