Dunia Internasional,
Sejarah Rotunda Gedung Capitol yang Jadi Lokasi Pelantikan Trump, Tempat Penghormatan Terakhir Abraham Lincoln - merdeka

Pelantikan Donald Trump di Rotunda Gedung Capitol pada 20 Januari 2025 mencatatkan sejarah baru. Ketahui sejarah di balik ruang ikonik ini.
Pelantikan Presiden Amerika Serikat selalu menjadi peristiwa bersejarah yang kaya akan simbolisme. Pada tanggal 20 Januari 2025, Donald Trump, presiden terpilih, dijadwalkan untuk dilantik di Rotunda Gedung Capitol. Keputusan ini diambil setelah Washington D.C. dilanda badai Arktik yang menyebabkan suhu ekstrem, berpotensi membahayakan keselamatan publik.
Rotunda, yang merupakan ruang ikonik di pusat Gedung Capitol, tidak hanya menyaksikan berbagai peristiwa penting dalam sejarah negara, tetapi juga menyimpan kisah panjang tentang arsitektur dan seni yang menakjubkan. Ruangan ini telah menjadi lokasi penghormatan terakhir bagi banyak tokoh besar dan juga untuk pelantikan dalam keadaan khusus, seperti yang terjadi pada tahun 1985.
Pindahnya acara pelantikan ke dalam Rotunda menunjukkan adaptasi terhadap tradisi sekaligus perhatian terhadap keselamatan. Trump menyampaikan melalui media sosial bahwa keputusan ini diambil untuk mencegah risiko cedera yang mungkin timbul akibat kondisi cuaca yang ekstrem.
Rotunda Gedung Capitol: Ikon Arsitektur Bersejarah
Rotunda Gedung Capitol merupakan bagian sentral dari bangunan Capitol Amerika Serikat, yang terkenal dengan desainnya yang megah. Ruangan ini dirancang oleh arsitek terkenal, yaitu William Thornton, Benjamin Henry Latrobe, dan Charles Bulfinch, dengan proses pembangunannya dimulai pada tahun 1818 dan selesai pada tahun 1824.
Gaya arsitektur neoklasik yang diterapkan di ruangan ini terinspirasi oleh Pantheon yang ada di Roma. Salah satu ciri khasnya adalah kubah besar yang memiliki diameter 29 meter dan tinggi mencapai 54 meter, menciptakan kesan monumental yang sangat mengesankan.
Selain keindahan arsitekturalnya, Rotunda juga dipenuhi dengan karya seni bersejarah yang menambah daya tariknya. Di dalamnya terdapat lukisan-lukisan yang menggambarkan momen penting dalam revolusi Amerika, serta fresko kubah yang terkenal karya Constantino Brumidi berjudul The Apotheosis of Washington.
Pelantikan Presiden di Tengah Cuaca Ekstrem
Keputusan untuk memindahkan pelantikan Donald Trump ke dalam Rotunda diambil sebagai respons terhadap badai Arktik yang menyebabkan suhu ekstrem di Washington D.C. Pelantikan presiden di dalam ruangan bukanlah hal baru, karena sebelumnya juga pernah terjadi akibat kondisi cuaca yang tidak mendukung.
Sebagai contoh, pada tahun 1985, pelantikan kedua Ronald Reagan terpaksa dilakukan di dalam Rotunda Capitol karena suhu yang sangat rendah, mencapai minus 23 derajat Celsius. Hal ini menunjukkan bahwa keselamatan masyarakat tetap menjadi prioritas, tanpa mengabaikan nilai-nilai simbolisme yang terkandung dalam acara kenegaraan.
Rotunda: Tempat Penghormatan Terakhir bagi Tokoh Besar
Rotunda sering kali dijadikan sebagai lokasi untuk memberikan penghormatan terakhir kepada tokoh-tokoh penting di Amerika, termasuk Presiden Abraham Lincoln serta Senator John McCain. Tradisi ini merupakan bentuk penghargaan tertinggi untuk individu yang telah memberikan sumbangsih besar bagi negara.
Pemakaman kenegaraan yang dilaksanakan di Rotunda juga menjadi saat-saat refleksi bagi masyarakat Amerika. Dengan adanya dekorasi pilaster Doric dan ornamen cabang zaitun, suasana di dalam ruangan ini terasa sakral dan penuh penghormatan.
Selain sebagai tempat pemakaman, Rotunda juga berfungsi sebagai lokasi untuk berbagai upacara resmi lainnya, seperti pameran seni dan pelantikan presiden dalam situasi tertentu.
Karya Seni dan Keindahan Rotunda
Rotunda Gedung Capitol bukan hanya menawan dari sisi arsitektur, tetapi juga dipenuhi dengan karya seni yang mencerminkan sejarah Amerika. Salah satu daya tarik utama adalah lukisan Declaration of Independence yang dibuat oleh John Trumbull, serta fresko The Apotheosis of Washington.
Selain itu, relief dinding seperti Landing of the Pilgrims karya Enrico Causici juga menambah dimensi sejarah di ruangan ini. Karya seni tersebut menggambarkan berbagai momen penting dalam sejarah kolonial di Amerika Serikat.
Pemugaran yang dilakukan pada tahun 2015 berhasil memperbaiki elemen dekoratif dan memastikan bahwa keindahan Rotunda dapat dipertahankan untuk generasi yang akan datang.
Informasi Wisata: Mengunjungi Rotunda Capitol
Bagi masyarakat yang ingin merasakan keindahan Rotunda secara langsung, Gedung Capitol menawarkan tur publik. Tur ini diadakan setiap hari Senin hingga Sabtu, mulai pukul 08.30 hingga 16.30, dengan akses yang dapat dilakukan melalui Capitol Visitor Center.
Selain itu, pengunjung juga dapat mengakses galeri House dan Senate dengan bimbingan dari anggota Kongres. Untuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus, Office of Congressional Accessibility Services menyediakan berbagai layanan, termasuk kursi roda dan tur yang disesuaikan.
Wisatawan juga memiliki kesempatan untuk menjelajahi gedung-gedung ikonis lain di sekitar Capitol, seperti Library of Congress dan U.S. Botanic Garden, yang menyuguhkan pengalaman budaya dan sejarah yang sangat kaya.
Mengapa pelantikan Donald Trump dipindahkan ke Rotunda?
Akibat suhu ekstrem yang disebabkan oleh badai Arktik, pemindahan ini dilaksanakan untuk melindungi keselamatan warga.
Apa saja seni yang terdapat di Rotunda Gedung Capitol?
Di dalam Rotunda, terdapat lukisan berjudul Declaration of Independence yang dibuat oleh John Trumbull. Selain itu, juga terdapat fresko yang berjudul The Apotheosis of Washington yang dilukis oleh Constantino Brumidi.
Bagaimana cara mengunjungi Rotunda Gedung Capitol?
Tur publik dapat diikuti dari hari Senin hingga Sabtu di Capitol Visitor Center, yang buka mulai pukul 08.30.

Editor ricka.milla
- Alieza Nurulita
- Andre Kurniawan Kristi
Disclaimer
Artikel ini dihasilkan oleh AI berdasarkan data yang ada. Gunakan sebagai referensi awal dan selalu pastikan untuk memverifikasi informasi lebih lanjut sebelum mengambil keputusan.
Desain gedung mewah ini dirancang oleh seorang arsitek keturunan Irlandia Amerika, James Hoban.
Sebelum ada istilah presiden, seorang pemimpin biasanya disebut dengan 'kaisar', 'raja', dan 'sultan'.
Selain gaji, sebagai presiden Amerika Serikat, Donald Trump juga berhak menerima uang tunjangan.
Karpet merah yang dibentangkan ke segala arah juga tidak ketinggalan.
Istana Garuda di IKN sendiri tak bisa diresmikan secara bersamaan oleh Jokowi karena belum rampung.
Dia menargetkan pembangunan gedung lembaga yudikatif dan legislatif rampung pada 2027.
Donald Trump dikenal emiliki hubungan erat dengan Israel. Saat menjadi Presiden AS pada 2017-2021, ia mengeluarkan sejumlah kebijakan garis keras pro-Israel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar