Internasional, Rusia Ukraina,
Ukraina Gempur Massif Rusia, Pakai Ratusan Drone dan Rudal Balistik AS
--
Ukraina melancarkan serangan besar-besaran dengan drone dan rudal ke wilayah Rusia pada Senin (13/1) malam waktu setempat.
Serangan terbaru Ukraina ke wilayah Rusia itu merusak setidaknya dua pabrik dan memaksa penutupan sekolah di kota besar di Rusia selatan, menurut pejabat dan media Rusia.
Saluran Telegram Shot melaporkan Rusia berhasil menembak jatuh lebih dari 200 drone Ukraina dan lima rudal balistik ATACMS buatan AS.
"Musuh telah mengorganisasi serangan gabungan besar-besaran di wilayah Rusia," kata blogger perang Two Majors seperti dikutip CNN.
Gubernur wilayah Bryansk di Rusia barat, Alexander Bogomaz, mengatakan Ukraina meluncurkan serangan rudal besar-besaran, namun tidak menyebutkan jenis rudal yang digunakan.
Kementerian Pertahanan Rusia, yang biasanya melaporkan serangan semacam itu, belum memberikan komentar resmi. Reuters belum dapat segera mengonfirmasi laporan tersebut.
Gubernur Saratov Roman Busargin menuturkan sebuah perusahaan industri di Kota Engels mengalami kerusakan akibat serangan drone Ukraina, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut. Kota Engels merupakan lokasi pangkalan udara pengebom nuklir Rusia.
Busargin menyatakan kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah di Saratov dan Engels juga diliburkan dan akan dilakukan secara daring.
Serangan udara Ukraina juga turut memicu pembatasan penerbangan yang diberlakukan di Kazan, Saratov, Penza, Ulyanovsk, dan Nizhnekamsk, menurut badan pengawas penerbangan Rusia.
Nizhnekamsk, yang terletak di republik Tatarstan, Rusia, adalah rumah bagi kilang besar Taneco. Saluran Shot melaporkan sirene darurat berbunyi di kilang tersebut saat serangan Ukraina berlangsung. Reuters belum dapat segera memverifikasi laporan ini.
Serangan Ukraina ini berlangsung kala invasi Rusia ke negara itu masih berlangsung sejak Februari 2022 lalu.
Rusia bahkan sempat meluncurkan rudal balistik hipersonik jarak menengah baru yang dikenal sebagai "Oreshnik" atau Hazel Tree ke Ukraina pada 21 November lalu. Menurut Presiden Vladimir Putin, serangan rudal hipersonik itu merupakan respons langsung terhadap serangan Ukraina ke Rusia imbas menggunakan senjata buatan Amerika Serikat dan Inggris.
Setelah serangan tersebut, Putin mengatakan bahwa perang di Ukraina meningkat menuju konflik global setelah Amerika Serikat dan Inggris mengizinkan Ukraina menyerang Rusia dengan senjata mereka. Putin bahkan mewanti-wanti AS Cs bahwa Rusia dapat melakukan serangan balasan.
(rds)
Komentar
Posting Komentar