PERISTIWA
Update Longsor Pekalongan: 18 Orang Tewas, Tagar #PrayForPekalongan Menggema - Kompas
KOMPAS.com - Media sosial X diramaikan dengan tagar atau hashtag #PrayForPekalongan hari ini, Selasa (21/1/2025).
Tagar itu menggema setelah terjadi banjir bandang dan tanah longsor wilayah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah dan telah menewaskan belasan orang.
Sejumlah warganet pun menyampaikan belasungkawa dan informasi mengenai banjir bandang dan tanah longsor Pekalongan tersebut di X.
“Innalilahi #PrayForPekalongan,” tulis @0xmammm.
“#praforpekalongan,” tulis @adamm_mana.
Ada juga beberapa pengguna akun X yang membagikan video kejadian longsor Pekalongan sambil memasang tagar #prayforpekalongan.
Salah satunya, yakni pengguna akun @roniabidin2.
"#Prayforpekalongan kejadian hujan lebat mengakibatkan tanah longsor dan korban jiwa sudah 23 orang yang ditemukan, mohon bantuan dari semuanya," tulisnya.
Baca juga: Fakta Ilmiah di Balik Anggapan Kucing Dapat Memprediksi Bencana
BPBD Jateng: 18 orang meninggal dunia
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Bergas Catursasi, pada Selasa sore menyebut korban longsor Pekalongan sementara telah mencapai 18 orang.
Longsor Pekalongan hari ini tepatnya terjadi di Kecamatan Petungkriyono.
“Sebanyak 18 jiwa telah dievakuasi dan ditemukan meninggal dunia. Sedangkan 9 orang diperkirakan masih tertimbun dan dalam pencarian. Sedangkan 10 orang alami luka-luka,” ucap Bergas kepada Kompas.com.
Dia menerangkan, bencana banjir dan longsor Pekalongan ini diakibatkan oleh hujan lebat pada hari Senin, 20 Januari 2025 pukul 12.00 WIB di wilayah Petungkriyono.
Selain korban jiwa, sebuah kafe di Petungkriyono juga roboh akibat kejadian itu. Sementara untuk bangunan rumah yang mengalami kerusakan, masih dalam pendataan.
“(Jumlah) pengungsi madih dalam pendataan,” tutur Bergas.
Hingga kini, BPBD bersama pihak berwenang setempat lainnya masih dalam proses pencarian korban longsor Pekalongan yang belum ditemukan.
Bergas mengungkapkan, saat ini alat berat sedang dikirimkan ke lokasi kejadian untuk membantu proses pencarian korban lainnya.
Namun, proses pengiriman alat berat tersebut sedikit terhambat karena akses jalan menuju lokasi sulit dilalui.
Baca juga: Benarkah Peletakan Arca Ganesha Selalu di Area Rawan Bencana? Ini Kata Arkeolog
Wilayah lain juga terdampak
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pekalongan, Yulian Akbar, menyampaikan dampak hujan Pekalongan juga melanda kecamatan lain, seperti Kandangserang.
"Jadi, dampaknya tidak terjadi hanya di Petungkriono. Akan tetapi, di Kecamatan Kandangserang juga terjadi bencana,” ujar dia, sebagaimana dilansir Antara pada Selasa.
“Bahkan untuk menuju ke wilayah bencana kami harus memutar melalui daerah tetangga, karena jembatan di Doro yang menghubungkan akses ke Kandangserang terputus," sambungnya.
Ia menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Pekalongan telah meminta para petugas tetap mengutamakan keselamatan, karena kondisi di wilayah tersebut masih berbahaya akibat hujan belum reda sepenuhnya.
Baca juga: Bencana Danau Nyos 1986 di Kamerun, 1.746 Orang Tewas Saat Tertidur
Dapatkan update
berita pilihandan
breaking newssetiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link
https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Komentar
Posting Komentar