Wanita Ini Sulap Musibah Jadi Peluang Usaha Gendongan Omzet Rp 4,6 M - detkk

 

Wanita Ini Sulap Musibah Jadi Peluang Usaha Gendongan Omzet Rp 4,6 M

Jakarta 

-

Musibah mungkin terasa menyakitkan bagi banyak orang. Tak jarang karena musibah seseorang mengalami masa kelam dan kemunduran dalam hidupnya.

Namun hal ini sedikit berbeda bagi Lathifah Amaturrahman. Wanita asal Malang ini justru menemukan jalan sukses karena musibah yang dialaminya. Lathifah merupakan founder sekaligus pemilik dari bayiku.id, salah satu merek lokal gendongan bayi di Indonesia.

Wanita yang akrab disapa Thiva ini memulai usaha gendongan bayi karena musibah yang dialaminya. Musibah itu terjadi kepada anaknya yang masih bayi. Kala itu Thiva sedang berbelanja di sebuah pusat perbelanjaan, karena cara gendong yang kurang tepat, anak Thiva jatuh ke lantai.

"Waktu itu karena aku ya cara gendongnya masih sama kayak orang zaman dulu ya. Jadi ketika waktu ambil barang masukin ke troli, itu tuh waktu gendongannya lepas aku nggak cukup cepat gitu untuk menangkap anakku gitu, jadi jatuh ke lantai," cerita Thiva kepada detikcom beberapa waktu lalu.

Musibah itu jelas menjadi hal yang tak terlupakan buat Thiva. Dari situ dirinya mencari cara dan informasi bagaimana cara menggendong bayi yang tepat, nah dari pencariannya itu lah produk gendongan yang jadi andalan bisnisnya saat ini tercipta.

Dari berbagai informasi yang dia dapatkan, bahkan sampai sempat ikut kelas menggendong di luar negeri, Thiva pun iseng-iseng membuat produk gendongannya sendiri. Gendongan itu pun dipakai Thiva ke mana-mana, sampai akhirnya orang-orang terdekatnya pun ikut tertarik untuk menggunakannya dan minta dibuatkan.

Nah dari situ lah Thiva menemukan peluang bisnisnya. Ternyata banyak juga ibu-ibu di Indonesia yang belum perhatian dengan cara menggendong yang baik dan benar. Maka dari itu produk gendongan bayiku.id yang bentuknya M-shape dan ergonomis tercipta. Thiva mengklaim produknya ini menjadi inovasi baru dan yang pertama ada di Indonesia.

"Awalnya aku bikin dan pakai untuk aku sendiri. Cuma kan banyak juga teman-teman lihat, kok enak sih kayaknya bayinya nempel gitu kan. Jadi kayak dipeluk terus, nempel. Terus akhirnya teman-teman sudah mulai ada yang, 'aku mau dong dibuatkan,' ya sudah aku niatkan untuk usaha ini," kisah Thiva.

"Sama teman-temanku ini lah aku juga riset produk, untuk ukuran badan segini, segitu, ukurannya apa sih," tambahnya.

Debut produk bayiku.id di pasar dimulai dari sebuah toko kebutuhan bayi yang cukup ramai di Malang. Di medio 2017 lalu, Thiva mencoba peruntungannya untuk menitip produknya di toko tersebut. Meski sempat diragukan namun Thiva meyakinkan toko tersebut untuk menjajakan produk gendongan bayinya.

Pucuk di cinta ulam pun tiba, di luar ekspektasi produk gendongan yang ditawarkan Thiva ternyata laku keras. Dari 50 gendongan pertama yang dijajakan di toko tersebut, ternyata langsung ludes dalam 3 hari saja.

Founder bayiku.id Foto: Dok. Pribadi Thiva

"Dia tuh meragukan awalnya, 'mbak gendongan iki payu ta?' Aku yakinkan dan dia akhirnya mau coba. Jadi waktu itu tokonya coba order 50 pieces, eh ternyata habis 3 hari," sebut Thiva.

Dari situ, pesanan toko tersebut terus meningkat mulai dari 100 gendongan hingga 800 gendongan. Bahkan pernah 1.000 gendongan habis cuma dalam waktu 2 minggu.

Modal Cuma Rp 200 Ribu

Kala itu, Thiva bercerita dia cuma mengeluarkan modal awal Rp 200 ribu saja untuk membuat sampel yang ditawarkan ke toko bayi. Namun, keuntungan yang didapat jauh lebih besar, 100 kali lebih banyak dari modalnya. Dengan modal Rp 200 ribu, di tahun pertama dirinya membesut bayiku.id, Thiva meraup untung hingga Rp 200 juta.

"Kita sekarang di tahun ke 7 udah sentuh Rp 4,6 miliar omzetnya. Dari Rp 200 ribu itu, dari awalnya nggak punya karyawan sekarang ada banyak," sebut Thiva.

Nah popularitas bayiku.id makin menjadi ketika Thiva mulai melebarkan sayapnya ke pasar daring, lewat beberapa marketplace dia mendapatkan jangkauan jauh lebih luas untuk produknya di seluruh Indonesia. Bahkan, bayiku.id sempat jadi produk terlaris selama dua tahun berturut-turut.

"Nah di marketplace ini lah karena memang kita pionir ya yang pertama di Indonesia, jadi rame banget. Jadi jenis gendongan terlaris di marketplace 2 tahun berturut-turut. Di tahun 2017 dan 2018," papar Thiva.

Singkat cerita, bayiku.id pun terus berkembang hingga sekarang. Saat ini, Thiva bahkan sudah punya unit produksinya sendiri dari awalnya memesan pengerjaan dari konveksi di sekitarnya. Produknya juga mulai menembus pasar internasional, mulai dari Malaysia, Filipina, Singapura, Jepang, hingga Belanda.

Tak sekedar pebisnis, Thiva pun mengaku aktif melakukan berbagai edukasi soal gendong-menggendong. Sebab menurutnya, cara menggendong dapat mengoptimalkan pertumbuhan bayi di Indonesia, bahkan menghindari risiko stunting.

"Sekarang aku juga dedikasikan waktu, tenaga, bahkan biaya untuk keliling Indonesia. Mengedukasi ke posyandu, sampai ke rumah sakit untuk mengajarkan orang tua Indonesia bagaimana cara mengendong yang aman," tutup Thiva.

(hal/kil)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya 

Artikel populer - Google Berita