Dunia Internasional, Konflik Rusia Ukraina
Zelensky Sebut Trump Dapat Akhiri Perang Ukraina Jika.

-
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan Presiden AS Donald Trump dapat memenuhi janjinya mengakhiri perang di Ukraina, jika Ukraina dilibatkan dalam perundingan apa pun. Jika tidak melibatkan Ukraina, Zelensky menilai hal itu tidak akan berakhir.
"Jika tidak, itu tidak akan berhasil. Karena Rusia tidak ingin mengakhiri perang, sementara Ukraina ingin mengakhirinya," kata Zelensky, dilansir Reuters, Minggu (26/1/2025)
Dalam wawancara terpisah, Zelenskiy mengatakan dia yakin Trump benar-benar ingin melihat perang berakhir, mendekati tiga tahun bulan depan.
"Untuk saat ini, kami tidak tahu bagaimana ini akan terjadi karena kami tidak tahu detailnya," kata Zelenskiy.
"Saya yakin Presiden Trump sendiri tidak tahu semua detailnya. Karena saya akan mengatakan banyak hal bergantung pada jenis perdamaian yang adil yang dapat kita capai. Dan apakah Putin pada prinsipnya ingin menghentikan perang. Saya yakin dia tidak menginginkannya," ujar Zelensky.
Menurut Zelensky, Trump memahami semua tantangan yang terkait dengan proses perdamaian, "dan dia hanya mengatakan ini harus berakhir atau akan menjadi lebih buruk."
Trump telah menyatakan kesediaannya untuk berbicara dengan Putin tentang mengakhiri perang, berbeda dengan pemerintahan Joe Biden yang akan segera lengser, yang menjauhi pemimpin Rusia tersebut.
Ukraina, yang khawatir tentang prospek nasibnya yang akan diputuskan oleh kekuatan besar tanpa keiikutsertaannya, menyebut pihaknya sedang berupaya untuk mengatur pertemuan antara Zelenskiy dan Trump.
Zelenskiy mengatakan bahwa ia yakin sekutu Eropa juga harus diikutsertakan dalam setiap perundingan perdamaian di masa mendatang.
"Mengenai pengaturan perundingan nanti Ukraina, saya sangat berharap Ukraina akan hadir di sana, Amerika, Eropa, dan Rusia," kata Zelenskiy.
"Ya, saya sangat ingin Eropa ikut serta, karena kami akan menjadi anggota Uni Eropa," katanya. Ukraina dan Moldova sama-sama mengajukan permohonan untuk bergabung dengan UE beberapa hari setelah Rusia menginvasi Ukraina pada tahun 2022.
Diketahui, Trump yang kembali menjabat sebagai Presiden AS, berjanji selama kampanye pemilihannya untuk mengakhiri perang dalam 24 jam pertamanya di Gedung Putih, tanpa mengatakan bagaimana caranya. Para ajudannya sejak itu menyatakan bahwa kesepakatan itu bisa memakan waktu berbulan-bulan.
Simak Video Trump 'Semprot' Zelenky: Jika Bukan Malaikat Harusnya Tak Memicu Perang
(yld/gbr)
Komentar
Posting Komentar