Dunia Internasional,
3 Bahan Peledak Dilempar ke Konsulat Rusia di Prancis, Kremlin Marah Besar!

Konsulat Rusia di Prancis mengalami serangan teroris. Foto/X/@justinbroadcast
- Ledakan yang terjadi di konsulat
Rusiadi kota Marseille, Prancis, pada hari Senin dapat menjadi serangan teroris. Itu diungkapkan juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova.
Konsul jenderal Rusia di Marseille, Stanislav Oranskiy, telah mengonfirmasi bahwa ledakan itu terjadi di dalam konsulat dan bahwa petugas pemadam kebakaran saat ini sedang bekerja di lokasi kejadian.
Mereka mengatakan kepada TASS bahwa tiga alat peledak dilemparkan ke tanah, salah satunya meledak. Dikatakan bahwa ledakan itu hanya mengakibatkan beberapa kerusakan properti dan tidak ada korban jiwa.
Mengomentari ledakan itu, Zakharova menyatakan bahwa ledakan itu memiliki "semua ciri serangan teroris." Ia menambahkan bahwa Moskow akan menuntut Paris untuk mengambil "tindakan komprehensif dan cepat untuk menyelidiki, serta langkah-langkah untuk memperkuat keamanan misi luar negeri Rusia."
Baca Juga: Rusia Tetap Jadi Pemenang, Ukraina Kalah Memalukan
Masih belum jelas siapa yang berada di balik serangan itu, tetapi media lokal telah melaporkan bahwa polisi sudah menyelidiki insiden itu dan sedang menyelidiki kendaraan curian yang ditemukan di dekat lokasi kejadian.
Badan Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR) memperingatkan minggu lalu bahwa pemerintah Ukraina dapat menggunakan serangan teroris terhadap misi diplomatik Moskow di Eropa dalam upaya untuk menggagalkan perundingan damai.
Badan tersebut menyatakan bahwa tujuannya adalah untuk mencegah Kiev membuat "konsesi berlebihan" dalam penyelesaian potensial dengan Rusia.
(ahm)
Komentar
Posting Komentar