Blak-Blakan Depan Pengusaha RI, Turki Incar Nilai Dagang Rp163 T/Tahun - CNBC Indonesia

 

Blak-Blakan Depan Pengusaha RI, Turki Incar Nilai Dagang Rp163 T/Tahun

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia dan Turki mengincar volume perdagangan antarkedua negara senilai US$10 miliar atau lebih dari Rp163 triliun per tahun.

Menteri Perdagangan Turki Ömer Bolat mengatakan Indonesia dan Turki memiliki potensi besar dalam meningkatkan volume perdagangan kedua negara yang saat ini masih kurang dari US$3 miliar. Nilai tersebut, ujarnya, menyisakan banyak ruang untuk kemitraan dalam berbagai bidang.

"Volume perdagangan luar negeri bilateral kita tampaknya tidak banyak, hanya kurang dari US$3 miliar, menunjukkan potensi besar kemitraan kita dalam waktu dekat. Tren ini mencerminkan dinamisme di sektor-sektor tertentu. Ini hanyalah sebuah fondasi," ujarnya, dalam Forum Bisnis Indonesia-Turki di Hotel Ritz-Carlton Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (12/2/2025).

Dia menjelaskan Indonesia dan Turki merupakan dua negara yang memiliki ekonomi terbesar di dunia Islam, dengan Turki memiliki pendapatan nasional sebesar US$1,3 triliun dan Indonesia memiliki pendapatan nasional sebesar US$1,4 triliun.

Turki juga memiliki total perdagangan luar negeri sebesar US$606 miliar dalam perdagangan barang dan US$175 miliar dalam perdagangan jasa, sehingga Turki dan Indonesia memiliki jumlah perdagangan luar negeri yang sangat besar.

"Hari ini, para pemimpin kita menetapkan target US$10 miliar per tahun antara kedua negara. Untuk mencapai target ini, kami sebagai menteri dan Anda sebagai sektor swasta harus bekerja sangat keras dan bekerja sama dengan sangat erat," tuturnya.

Sebelumnya, dalam pernyataan resmi, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut RI dan Turki berhasil menandatangani kurang lebih 12 perjanjian. Seluruh perjanjian ini terdiri dari berbagai bidang, mulai dari energi, pertanian, pertahanan, industri komunikasi, kesehatan, dan pendidikan.

"Disamping itu, kita menerima joint statement yang ditandatangani bersama. Kerjasama di bidang pertahanan yang telah ada dan kerja sama potensial ke depan akan dibicarakan dengan lebih detail," ucapnya.

Ia juga menyoroti sejumlah industri dan potensi yang bisa terus digenjot demi memaksimalkan keuntungan akan kedua negara, salah satunya adalah proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Kita memperhatikan penting bahwa perluasan kerjasama di berbagai bidang seperti pertanian dan industri halal juga penting untuk didiskusikan. Khususnya, kami juga berkomitmen untuk ikut serta dalam proyek IKN dengan melibatkan perusahaan infrastruktur karena perusahaan kami merupakan kontraktor kelas dunia," tambah Erdogan.

Lebih lanjut, Erdogan pun menyoroti potensi pariwisata antara dua negara yang besar. Ia bahkan telah membahas pembukaan penerbangan tambahan antara Turki dan RI dengan menggunakan flag carrier masing-masing negara.

"Kita menekankan peningkatan volume penerbangan dari flag carrier kita masing-masing. Tahun lalu, kami menerima 203 ribu turis dari Indonesia, dan dari Turki, sebanyak 50 ribu turis berkunjung ke Indonesia."

"Meskipun angka ini sudah menggembirakan, tapi saya yakin angka ini (masih) di bawah potensi kita bersama," pungkasnya.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Risiko Surplus Perdagangan RI Dengan Amerika Serikat

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya 

Artikel populer - Google Berita