Dunia Internasional
Donald Trump: Ukraina Harus Setor Logam Tanah Jarang Jika Ingin Terus Dibantu AS | Halaman Lengkap

Presiden AS Donald Trump menuntut logam tanah jarang dari Ukraina jika ingin terus dibantu Washington dalam melawan Rusia. Foto/Screengrab video USA Today
-
Ukrainaharus memasok logam tanah jarang (rare-earth) ke Washington jika ingin terus menerima bantuan
Amerika Serikat(AS) untuk melawan
Rusia.Itu disampaikan Presiden AS Donald Trump kepada wartawan pada hari Senin. Trump mengatakan Ukraina perlu membuat perjanjian baru dengan AS sebagai jaminan bagi Washington.
Menurut laporan Forum Ekonomi Dunia 2024, Ukraina memiliki potensi besar sebagai pemasok global utama bahan baku penting bagi industri pertahanan, teknologi tinggi, dan energi hijau.
Negara tersebut memiliki cadangan titanium terbesar di Eropa, yang mencapai 7% dari cadangan global. Sebelum perang dengan Rusia pecah tahun 2022, Ukraina merupakan pemasok titanium utama bagi industri militer.
Daftar logam tanah jarang yang dapat ditemukan di Ukraina juga mencakup berilium, mangan, galium, uranium, zirkonium, grafit, apatit, fluorit, dan nikel.
Negara itu juga memiliki cadangan litium terbesar di Eropa yang diperkirakan mencapai 500.000 ton. Mineral ini sangat penting untuk digunakan dalam baterai dan akumulator.
"Ukraina memiliki tanah jarang yang sangat berharga," kata Trump.
"AS memberikan mereka [Ukraina] uang secara langsung dan menginginkan beberapa jaminan," katanya lagi, yang dilansir Russia Today, Selasa (4/2/2025).
"Kami ingin melakukan kesepakatan dengan Ukraina di mana mereka akan mengamankan apa yang kami berikan kepada mereka dengan tanah jarang dan hal-hal lainnya," imbuh dia.
Minggu lalu, Trump menghentikan semua program bantuan yang dijalankan oleh USAID, sebuah badan yang menyalurkan miliaran dolar setiap tahun untuk proyek-proyek yang mempromosikan kepentingan AS di seluruh dunia dengan alasan pembangunan kemanusiaan. Badan tersebut mengawasi banyak skema bantuan di Ukraina.
Sebagai tanggapan, anggota Parlemen Ukraina mengimbau Uni Eropa untuk mengganti bantuan Amerika yang hilang, dengan menyebut bantuan asing sebagai bagian penting dari jalan menuju pembangunan dan keberlanjutan demokrasi.
Mereka juga menyatakan bahwa penerima hibah Amerika di Ukraina telah terpukul lebih buruk daripada yang terlihat.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan kepada AP dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Minggu bahwa Kyiv telah menerima lebih dari USD75 miliar dalam bentuk bantuan militer dan jenis bantuan lainnya dari Washington.
Dia mengomentari pernyataan Trump sebelumnya bahwa AS telah memberi Kyiv bantuan senilai USD200 miliar lebih banyak daripada Uni Eropa.
Zelensky mengeklaim bahwa dia tidak tahu dari mana perkiraan itu berasal atau ke mana uang itu bisa digunakan.
Sejak 2022, Kongres AS telah mengesahkan sekitar USD175 miliar untuk Ukraina, tetapi sebagian besar dana tersebut telah diberikan kepada industri Amerika dan berbagai kegiatan pemerintah AS yang terkait dengan konflik tersebut.
Menurut Institut Ekonomi Dunia Kiel Jerman, hingga Oktober 2024, AS telah memberikan Ukraina sekitar USD92 miliar dalam bentuk bantuan keuangan dan militer, sementara negara-negara Uni Eropa dan Inggris telah mengalokasikan USD131 miliar.
(mas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar