Hilal Tak Terlihat dari Puncak Gedung Uinsa Surabaya - detik

 Romadhon 

Hilal Tak Terlihat dari Puncak Gedung Uinsa Surabaya

Surabaya 

-

Sejumlah mahasiswa hingga dosen di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (Uinsa) Surabaya melakukan rukyatul hilal. Mereka menggunakan sejumlah teleskop untuk mengamati hilal.

Kepala Observatorium Astronomi Uinsa Novi Sopwan mengatakan persiapan pelaksanaan rukyatul hilal dilakukan sejak siang. Mereka menyiapkan peralatan seperti teleskop manual hingga yang termutakhir.

"Teleskop manual hingga smart sudah kami instalasi, harapannya bisa melihat hilal," kata Novi kepada awak media di lokasi, Jumat (28/2/2025).

Namun, hingga petang hilal disebut belum terlihat. Bahkan, menurut Novi, hilal sulit diamati karena sejumlah alasan.

"Akan tetapi, posisinya untuk di Surabaya kali ini (tinggi) hilalnya 3.7 dan elongasinya 5.8. Nah itu secara teoritis memang agak sulit untuk kita kejar untuk dilihat walaupun dengan kamera, tapi kita coba siapa tahu hilalnya bisa terdeteksi oleh kami," ujarnya.

Novi menjelaskan memang secara posisi hanya di Aceh yang memiliki kemungkinan besar melihat hilal menggunakan teleskop. Meski begitu pihaknya berusaha melihat hilal seperti biasa.

Terkait kendala yang dialami, lanjut Novi, salah satu faktornya adalah cuaca. Namun, ia menegaskan sabit bulan belum terlihat

"Secara posisi tadi apalagi di sby ini hilalnya atau bulannya masih terlalu dekat dengan matahari, jadi sabit bulannya belum terlihat atau sulit terlihat, dan sekarang cuacanya tadi hujan dan sekarang mendung," imbuhnya.

Terlihat atau tidak, Novi mengungkapkan hasil dari serangkaian proses rukyatul hilal tersebut akan disampaikan ke Pemerintah Pusat. Untuk selanjutnya akan digunakan sebagai dasar pertimbangan sidang isbat penentuan puasa Ramadan 1446 H.

"Hampir seluruh tempat rukyatul hilal kita laporkan ke (Kemenag) Jakarta untuk sidang isbat," tuturnya.

Simak Video "Video: Kemenag Gelar Pemaparan Posisi Hilal Awal Ramadan 1446 H"

(dpe/iwd)