Dunia Internasional, Konflik Rusia Ukraina
Inggris Umumkan Siap Kerahkan Tentara ke Ukraina | Halaman Lengkap

PM Sir Keir Starmer umumkan Inggris siap mengerahkan tentara ke Ukraina sebagai bagian dari misi penjaga perdamaian. Foto/PA via Sky News
- Perdana Menteri (PM) Sir Keir Starmer telah mengumumkan bahwa
Inggrissiap untuk memainkan peran utama dalam memberikan jaminan keamanan kepada Kyiv dan mengerahkan tentara ke
Ukrainasebagai bagian dari misi penjaga perdamaian.
Dia mengatakan itu akan dilakukan jika kesepakatan gencatan senjata antara Ukraina dengan Rusia tercapai.
Dalam sebuah artikel untuk The Telegraph pada hari Minggu, Starmer menggambarkan perang Ukraina sebagai “momen sekali dalam satu generasi” dan masalah eksistensial bagi Eropa, yang membenarkan potensi pengerahan personel Inggris.
“Inggris siap untuk memainkan peran utama dalam mempercepat pekerjaan jaminan keamanan untuk Ukraina," tulis PM Starmer.
"Namun, itu juga berarti siap dan bersedia untuk berkontribusi pada jaminan keamanan bagi Ukraina dengan menempatkan pasukan kita sendiri di lapangan jika perlu,” lanjut dia.
“Saya tidak mengatakannya dengan enteng. Saya merasa sangat bertanggung jawab yang datang dengan potensi menempatkan prajurit pria dan wanita Inggris dalam bahaya,” imbuh dia.
"Namun, peran apa pun dalam membantu menjamin keamanan Ukraina berarti membantu menjamin keamanan benua kita, dan keamanan negara ini," paparnya.
Pengumuman Starmer muncul saat para pemimpin Eropa bersiap untuk bersidang di Paris pada hari Senin untuk perundingan darurat, yang dipicu oleh desakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump baru-baru ini untuk kesepakatan damai dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan meningkatnya kekhawatiran atas potensi pengurangan komitmen pertahanan AS di Eropa.
Pada hari Rabu, Trump mengejutkan sekutu Eropa dengan panggilan telepon yang panjang kepada Putin untuk membahas kemungkinan langkah-langkah menuju penyelesaian perang Ukraina.
Sejak saat itu, Departemen Luar Negeri AS telah mengedarkan dokumen yang dilaporkan berisi enam pertanyaan untuk menilai kesediaan negara-negara Eropa untuk berkomitmen pada pengaturan keamanan jangka panjang untuk Kyiv.
"Jika pasukan militer negara ketiga akan dikerahkan ke Ukraina sebagai bagian dari pengaturan perdamaian, menurut Anda berapa jumlah yang diperlukan dari pasukan yang dipimpin Eropa tersebut?” bunyi salah satu pertanyaan tersebut, yang dikutip Reuters.
Pertanyaan lain yang dilaporkan diajukan: "Apa saja kemampuan tambahan, peralatan, dan opsi pemeliharaan yang siap diberikan Pemerintah Anda kepada Ukraina untuk meningkatkan posisi negosiasinya dan meningkatkan tekanan terhadap Rusia?"
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengeklaim pada bulan Januari bahwa Kyiv membutuhkan setidaknya 200.000 tentara Eropa sebagai pasukan penjaga perdamaian untuk menegakkan setiap perjanjian potensial dengan Rusia.
Namun, analis yang dikutip baru-baru ini oleh New York Times menganggap angka ini tidak dapat dicapai, dengan mencatat bahwa mengerahkan bahkan 40.000 tentara akan menjadi tantangan.
Pemerintahan Trump telah berulang kali mengisyaratkan niatnya untuk meminimalkan keterlibatan AS setelah gencatan senjata potensial tercapai, alih-alih berupaya mengalihkan beban keuangan dan logistik untuk mendukung Kyiv ke sekutu regional.
"Untuk lebih jelasnya, sebagai bagian dari jaminan keamanan apa pun, tidak akan ada pasukan AS yang dikerahkan ke Ukraina," kata Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth kepada Grup Kontak Pertahanan Ukraina pekan lalu.
"Menjaga keamanan Eropa harus menjadi keharusan bagi anggota NATO Eropa," ujarnya.
(mas)
Komentar
Posting Komentar