Dunia Internasional, Konflik Timur Tengah
Kemlu Tegaskan Belum Ada Komunikasi Resmi dengan Hamas Soal Tampung Tahanan Palestina

Hamas membebaskan sandera warga Israel. Foto/fox 32
- Kelompok pejuang Hamas menyatakan telah menjalin komunikasi dengan sejumlah negara, termasuk Indonesia, untuk menampung tahanan Palestina yang dibebaskan Israel.
Meski demikian, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengakui belum ada komunikasi resmi mengenai masalah tersebut.
“Terkait pertanyaan yang disampaikan mengenai pemberitaan pembicaraan dengan Hamas untuk menampung para tahanan, dapat disampaikan hal-hal sebagai berikut: Hingga saat ini, tidak ada komunikasi resmi melalui jalur diplomatik antara Indonesia dan pihak terkait mengenai isu tersebut,” papar pernyataan Kemlu RI.
Kemlu RI menegaskan, “Pemri (Pemerintah RI) berkomunikasi secara resmi dengan Palestinian National Authority yang menjadi pemegang otoritas pemerintahan Palestina saat ini.”
Sebelumnya dilaporkan, Pakistan menjadi satu dari empat negara yang telah setuju menampung para tahanan Palestina, menurut laporan kantor berita Palestina, Quds Press, yang dekat dengan Hamas.
Fase awal gencatan senjata selama enam minggu yang mengakhiri perang selama 15 bulan mencakup penarikan pasukan Israel secara bertahap dari Gaza tengah dan pengembalian warga Palestina yang mengungsi ke Gaza utara.
Di antara komponen utama kesepakatan tersebut adalah Hamas akan membebaskan 33 sandera Israel, termasuk semua wanita (tentara dan warga sipil), anak-anak, dan pria berusia di atas 50 tahun.
Sebagai gantinya, Israel akan membebaskan 30 tahanan Palestina untuk setiap sandera sipil dan 50 tahanan Palestina untuk setiap tentara wanita Israel yang dibebaskan Hamas.
"Gerakan (Hamas) saat ini sedang dalam pembicaraan dengan beberapa negara untuk mendapatkan persetujuan untuk menampung tahanan yang dibebaskan lainnya," tulis kantor berita Palestina mengutip seorang pejabat Hamas, sebagaimana dikutip Arab News, Selasa (4/2/2025).
"Negara-negara yang telah setuju untuk menerima mereka sejauh ini termasuk Turki, Qatar, Pakistan, dan Malaysia," lanjut laporan tersebut.
Laporan itu mengatakan 99 tahanan Palestina yang dibebaskan oleh Israel telah dideportasi ke Mesir, dengan 263 orang diharapkan akan dibebaskan setelah selesainya tahap pertama proses pembebasan.
15 tahanan Palestina diperkirakan tiba di Turki pada hari Selasa dari Ibu Kota Mesir, Kairo.
(sya)
Komentar
Posting Komentar