Kisah Bripka Joko Polisi Samarinda Menyambi Jadi Penggali Kubur, Gratiskan Tarif untuk Warga Miskin - Halaman all - Surya

 

Kisah Bripka Joko Polisi Samarinda Menyambi Jadi Penggali Kubur, Gratiskan Tarif untuk Warga Miskin - Halaman all - Surya

SURYA.CO.ID - Kisah inspiratif datang dari anggota polisi di Samarinda, Kalimantan Timur.

Dia adalah Bripka Joko Hadi Aprianto, yang telah mengabdikan diri sebagai penggali kubur.

Bukan penggali kubur biasa, Bripka Joko sangat baik hati dengan tidak menarik tarif bagi warga kurang mampu.

Perjalanan panjangnya sebagai penggali kubur dimulai sejak masa remaja.

Saat itu, dia menjadi penggali kubur demi membantu perekonomian orang tua.

Bagaimana kisah lengkapnya?

Dari Anak Penjual Kue hingga Penggali Kubur

Sejak kelas 3 SD, ia sudah berusaha membantu keluarganya dengan berjualan kue keliling dan menjual kayu bakar.

"Ayah saya seorang polisi tamtama dengan gaji kecil, harus menghidupi delapan anak. Tapi satu saudara saya meninggal, jadi kami tujuh bersaudara."

"Sebagai anak keempat, saya merasa harus membantu keluarga. Gaji polisi saat itu tidak cukup, jadi saya cari penghasilan sendiri."

Kemudian, saat kelas 2 SMP, pria 38 tahun ini beralih pekerjaan menjadi penggali kubur.

Baca juga: BREAKING NEWS Kasus Pengeroyokan di SPBU Perak Jombang, Polisi Tangkap 4 Orang

"Mulai dari jual kue, kayu bakar, sampai akhirnya jadi penggali kubur," kenang Joko, dikutip SURYA.CO.ID dari Kompas.com. 

Saat menjadi penggali kubur di usia SMP, Joko mendapat upah Rp 20.000 hingga Rp 35.000 per pemakaman.

Pada tahun 2005, sang ayah menyarankan agar ia mendaftar sebagai anggota Polri.

Setelah diterima dan menyelesaikan pendidikan, ia kembali bertugas di Samarinda, kota kelahirannya.

Namun, meski telah menjadi polisi, Joko tak pernah meninggalkan tugas sosialnya sebagai penggali kubur.

Mewakafkan Tanah untuk Pemakaman Warga

Selama lima tahun terakhir, Joko dipercaya menjadi ketua pemakaman di wilayah tempat tinggalnya.

Ia mengelola lahan kuburan milik pemerintah, sekaligus mewakafkan tanah keluarganya untuk dijadikan pemakaman bagi masyarakat.

"Saya mengelola tanah kuburan milik Pemerintah Samarinda."

"Saya juga mewakafkan tanah keluarga di Bantuas, Palaran, untuk membantu warga di sana yang butuh tempat pemakaman," jelasnya.

Tidak hanya menggali kubur, ia juga menggaji 18 anggota tim penggali kubur, termasuk dua ibu-ibu yang membantunya setiap hari.

Selain mengurus pemakaman, Joko juga mendirikan posko layanan obat-obatan gratis yang bisa diakses warga kapan saja, terutama pada malam hari.

"Kalau siang, warga bisa cari obat ke luar. Tapi kalau malam dan mendesak, mereka bisa ambil obat di posko," ujarnya.

Gratis untuk Warga Miskin

Bagi warga kurang mampu, jasa penggalian kubur yang diberikan Joko sepenuhnya gratis.

Namun, ia tetap menggaji timnya dengan menggunakan uang pribadinya.

"Kalau untuk warga tidak mampu, pasti saya gratiskan. Tapi saya tetap harus menggaji orang-orang yang membantu saya."

"Selama warga yang tidak mampu, murni gratis, kita akhirat saja ini," ungkapnya.

Meski sering merogoh kantong sendiri, Joko tak pernah mengeluh. Ia justru menganggap ini sebagai ladang amal yang membuat hidupnya lebih bermakna.

"Kalau kita kejar dunia, akhirat belum tentu ikut. Tapi kalau kita kejar akhirat, dunia pasti ngikut," katanya penuh keyakinan.

Upaya Pembebasan Lahan Baru untuk Pemakaman

Saat ini, lahan pemakaman yang dikelolanya sudah hampir penuh. Joko tengah berupaya berkoordinasi dengan pemerintah untuk mendapatkan lahan tambahan agar warga tetap bisa dimakamkan dengan layak.

"Kami terus mencoba berkoordinasi dengan pemerintah. Mudah-mudahan bisa diberikan lahan tambahan agar warga tetap bisa dimakamkan dengan layak," harapnya.

Selain menjalankan tugasnya sebagai polisi dan penggali kubur, Joko juga membentuk komunitas pengajian yang rutin dihadiri ibu-ibu di lingkungannya.

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya 

Artikel populer - Google Berita