Meski Hujan, Massa Aksi Indonesia Gelap Tetap Bertahan di Patung Kuda
/data/photo/2025/02/21/67b84dfa17ef6.jpg)
JAKARTA, KOMPAS.com - Massa demo Indonesia Gelap masih bertahan dalam barisan mereka di dekat Patung Arjuna Wijaya atau Patung Kuda, Jalan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, meskipun hujan mengguyur.
Pengamatan Kompas.com di lokasi, saat hujan mulai tiba, para demonstran justru nampak telah siap dengan perbekalan mereka.
Sebagian dari mereka segera mengeluarkan payung untuk melindungi tubuh mereka dari air hujan. Sebagian lainnya telah membawa jas hujan dari dalam tas mereka.
Baca juga: Terdengar Dua Kali Ledakan dalam Aksi Indonesia Gelap di Patung Kuda
Jusuf Kalla Kenang Peran Syafruddin Kambo di Timur Tengah
Beberapa demonstran juga tampak membagikan jas hujan kepada rekan lainnya atau sekadar berbagi payung.
Bahkan, beberapa kelompok masa aksi datang saat hujan sedang deras. Para orator juga tetap melanjutkan orasi mereka.
Adapun aksi ini merupakan aksi lanjutan dari aksi Indonesia Gelap yang sebelumnya digelar pada Selasa (18/2/2025) dan Kamis (20/2/2025).
Tuntutan dari aksi Indonesia Gelap antara lain mewujudkan reforma agraria, menolak UU Minerba, hapuskan multifungsi TNI, evaluasi Inpres 01 Tahun 2025, dan lain sebagainya.
Sementara itu, polisi telah menutup ruas Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro menyampaikan bahwa terdapat 2.460 personel gabungan yang diterjunkan, terdiri dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemerintah Provinsi Jakarta, dan instansi terkait.
Baca juga: 1.500 Minuman Dibagikan Gratis untuk Massa Demo Indonesia Gelap di Patung Kuda
"Dalam rangka pengamanan aksi penyampaian pendapat dari sejumlah aliansi, kami melibatkan 2.460 personel gabungan," kata Susatyo kepada wartawan pada Jumat.
Para personel gabungan akan ditempatkan di sejumlah titik di sekitar Patung Kuda Arjuna Wijaya hingga di depan Istana Negara. Mengenai pengalihan arus lalu lintas, Susatyo menjelaskan bahwa hal itu bersifat situasional.
"Rekayasa arus lalu lintas akan diberlakukan melihat perkembangan dan dinamika situasi di lapangan," ujarnya.
Susatyo juga mengimbau kepada warga yang akan melintas sekitar Monas untuk mencari jalan alternatif guna menghindari penumpukan kendaraan di sekitar Patung Kuda.
Dia mengingatkan semua personel yang terlibat pengamanan untuk bertindak persuasif dan tidak memprovokasi. "Polisi akan mengedepankan negosiasi, pelayanan humanis, serta menjaga keamanan dan keselamatan," tegasnya.
"Polisi akan mengedepankan negosiasi, pelayanan humanis, serta menjaga keamanan dan keselamatan," tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Retreat Dimulai, Pramono Anung Masih di Rumah Jakarta
Komentar
Posting Komentar