Dunia Internasional,
Penasehat Keamanan AS: Ukraina perlu pikirkan imbal investasi dari AS - ANTARA News

Washington (ANTARA) - Warga Amerika Serikat menginginkan Ukraina mengembalikan investasi mereka agar AS dapat merasa lebih nyaman dengan bentuk pengeluaran pada masa mendatang, ujar Penasihat Keamanan Nasional AS, Michael Waltz.
"Saya tidak dapat membayangkan hal yang lebih meyakinkan bagi rakyat Amerika dalam hal investasi masa depan selain jika kami dapat menjalin kemitraan dan memastikan bahwa rakyat Amerika mendapatkan kembali apa yang telah mereka berikan," kata Waltz dalam wawancara dengan Fox News yang ditayangkan pada Minggu (16/2).
Ia berpendapat bahwa bantuan Eropa kepada Kiev diberikan dalam bentuk pinjaman yang didukung oleh bunga yang diperoleh dari pengambilalihan aset Rusia.
Oleh karena itu, Waltz menegaskan bahwa Amerika juga berhak mendapatkan "semacam pengembalian" atas miliaran dolar yang telah mereka investasikan di Ukraina.
Waltz juga berjanji bahwa pandangan negara-negara Eropa mengenai konflik ini akan dipertimbangkan dalam perundingan terkait Ukraina, meskipun ia mengakui bahwa mereka mungkin tidak menyukai semua keputusan yang akan diambil.
"Mereka mungkin tidak menyukai urutan atau tahapan yang terjadi dalam perundingan ini, tetapi saya harus menegaskan kembali bahwa mereka pasti dilibatkan. Mereka benar-benar diajak berkonsultasi," ujarnya.
Menurut Waltz, proses perdamaian akan dipimpin oleh Presiden AS Donald Trump, sementara jaminan keamanan jangka panjang akan menjadi tanggung jawab Eropa.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump melakukan percakapan via telepon selama hampir satu setengah jam pada Rabu lalu.
Mereka membahas pertukaran warga negara antara Rusia dan AS, dan upaya penyelesaian konflik di Ukraina.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa Washington merupakan mitra utama Moskow dalam perundingan mengenai Ukraina.
Trump juga menyatakan kemungkinan untuk bertemu langsung dengan Putin di Arab Saudi.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Trump: Ukraina harus sediakan logam tanah jarang sebagai imbalan
Baca juga: China dukung penyelesaian krisis Ukraina termasuk upaya Trump-Putin
Komentar
Posting Komentar