Pengakuan Andri Pendemo Tambang Ilegal Bohong Soal Tak Makan 18 Hari: Tidak Pernah Kelaparan - Halaman all - Tribunjatim - Opsiin

Post Top Ad

demo-image

Pengakuan Andri Pendemo Tambang Ilegal Bohong Soal Tak Makan 18 Hari: Tidak Pernah Kelaparan - Halaman all - Tribunjatim

Share This
Responsive Ads Here

 

Pengakuan Andri Pendemo Tambang Ilegal Bohong Soal Tak Makan 18 Hari: Tidak Pernah Kelaparan - Halaman all - Tribunjatim

TRIBUNJATIM.COM - Dedi Mulyadi sempat dicaci maki oleh pendemo bernama Andri yang ngotot menolak tambang pasir ilegal di Subang ditutup.

Gubernur Jawa Barat terpilih itu pun akhirnya berhasil menemui Andri yang mengungkap fakta soal unjuk rasa. 

Dedi Mulyadi pun tampak santai saat bertemu dengannya, bahkan melayangkan candaan kepada Andri.

Baca juga: Inspektur Jenderal Purn Kena Pungli saat Ujian Bikin SIM, Langsung Tegur Oknum Polisi: Buka Mata Lu!

Seperti diketahui, sosok Andri sempat disorot di media sosial karena videonya saat memprotes kebijakan Dedi Mulyadi.

Dalam aksi unjuk rasa beberapa waktu lalu itu, Andri kesal.

Ia mengatakan, gara-gara Dedi Mulyadi menutup tambang pasir ilegal di Subang, ia tidak bisa makan selama 18 hari.

"Gimana nih, 18 hari enggak makan, istri minta cerai, gimana nih bapak kamu," tuturnya.

"Enggak kebeli Pampers, 18 hari enggak makan gimana nih. Urusannya perut, susah," imbuh Andri ngotot.

Aksinya protes soal penutupan tambang ilegal viral, Andri kini akhirnya bertemu dengan Dedi Mulyadi.

Dalam postingan di akun Instagram-nya, Dedi Mulyadi membagikan momen saat ia bertemu dengan Andri di dalam mobil.

Diajak berbincang oleh Kang Dedi, Andri justru cengar-cengir.

Tak lagi tampak wajah sangarnya saat berdemo, beberapa hari lalu.

"Nih, saya sudah ketemu sama orang yang 18 hari tidak makan. Ternyata masih segar bugar," ucap Dedi Mulyadi.

"Dasar sia teh ngewadul," lanjutnya, dilansir dari TribunnewsBogor.com pada Rabu (29/1/2025).

Penasaran, Kang Dedi pun bertanya ke Andri soal apakah benar dirinya tidak makan 18 hari setelah tambang ilegal ditutup.

"Yang bener kamu, makan enggak waktu itu?" tanya Dedi Mulyadi.

Ditanya Kang Dedi, Andri pun membongkar fakta sebenarnya soal unjuk rasa tersebut, bahwa ia tidak bermaksud menyebut angka 18 hari.

"Makan pak," jawab Andri sembari tersenyum malu.

"Terus?" tanya Dedi Mulyadi lagi.

"Ya itu mah tadinya mau ngomong 8 hari," jawab Andri.

"Terus?" tanya Kang Dedi.

"Malah kebablasan jadi 18 hari," jawab Andri lagi.

Baca juga: Sosok Ipda YF Polisi Paksa Pacar Pramugarinya Aborsi sampai Rahim Infeksi, Takut Karier Hancur

Bisa bertemu langsung dengan pria yang mendemonya, Dedi Mulyadi tampak lega.

Ia pun menyentil Andri dengan nasihat mendalam soal menjaga lingkungan Jawa Barat.

"Saya sudah nemuin istrinya. Tadi istrinya nangis-nangis di rumah."

"Yang penting setiap orang harus mempertanggungjawabkan apa yang disampaikan."

"Paling utama kita harus punya komitmen yang sama, Jawa Barat ini harus dirawat dengan baik, bukan dirusak. Betul tidak?" kata Kang Dedi.

"Betul," timpal Andri.

Kembali mengajak Andri mengobrol, Kang Dedi pun bertanya soal pekerjaan mantan sopir truk pasir tersebut.

Diakui Andri, setelah tak lagi mengangkut pasir di tambang ilegal, ia sudah beralih profesi yakni mengangkut rambutan.

"Jadi sekarang kamu kerjanya apa?" tanya Dedi Mulyadi.

"Ngolah rambutan," jawab Andri.

"Punya duit kan?" tanya Dedi Mulyadi lagi.

"Punya," ujar Andri.

Sempat kikuk saat pertama kali diajak berbincang, Andri pun membercandai Kang Dedi.

Hingga akhirnya diungkap Andri, ia tidak pernah kelaparan sama sekali.

Artinya, ucapannya saat demo beberapa hari lalu soal kelaparan, tidaklah benar.

"Kamu tidak pernah kelaparan kan?" tanya Kang Dedi.

"Alhamdulillah tidak pernah, cuma jarang makan di rumah. Makannya di kebun rambutan," tutur Andri.

"Dasar belegug," celetuk Kang Dedi.

Sebelum bertemu Andri, Kang Dedi terlebih dahulu menemui istri Andri.

Dalam pertemuan tersebut, Kang Dedi memberikan sembako untuk keluarga Andri.

Dalam video, terlihat kedatangan Dedi Mulyadi hanya disambut oleh istri pendemo.

Sementara sang pendemo sedang tidak ada di rumah karena sedang bekerja memetik buah rambutan.

Dalam video tersebut terlihat, rumah tinggal sang pendemo ternyata cukup bagus.

Kang Dedi pun mendapat informasi bahwa keseharian si pendemo tersebut merupakan seorang sopir bernama panggilan Andri John.

"Iya awalnya pekerjaannya sopir, udah lama (berhenti) pas waktu ditutup itu aja (tambang ilegal)," ucap istri Andri.

Terkait 18 hari tidak makan dan terancam cerai, istri Andri yang bernama Sri hanya bisa tertawa.

Dia mengatakan bahwa setiap hari bisa makan seperti biasa, karena dia rutin diberi uang oleh suaminya Rp100 ribu.

Kalaupun dia tidak punya uang, dia bisa meminta beras ke ibunya yang merupakan petani padi, sehingga bisa tetap makan.

"Kalau masak nasi mah masak, cuma dia jarang ada di rumah, kalau pas jadi sopir juga," kata Sri.

Dia mengaku tak tahu apa-apa soal 18 hari tidak makan.

"Enggak tahu (18 hari tak makan), mungkin dia di jalan, di rumah mah masak nasi. (Beras) punya, minta ke mamah," ujarnya.

"Saya juga enggak tahu, dia ngomong sembarang celetuk," sambung Sri sambil tertawa.

Baca juga: Protes Biaya Kursus Bahasa Inggris Rp250000, Siswi SMK Dikeluarkan Sekolah: Menyuruh Saya Minta Maaf

Terkait gugat cerai karena berhenti bekerja, dia juga mengaku hanya bercanda.

"Tadinya juga saya sambil bercanda, sambil ketawa, enggak serius," katanya sambil tertawa.

Namun kata dia, hal itu memang dia ucapkan ke suaminya yang merupakan pendemo setelah dia berhenti bekerja menjadi sopir karena tambang ilegal ditutup.

Kini hubungannya dengan suaminya baik-baik saja, masih diberi nafkah Rp100 Ribu per hari dari bekerja memetik rambutan.

Bahkan dia juga biasa beli skincare sebulan sekali Rp350 ribu.

"Ya kalau buat skincare saya sisihkan uangnya, ya pakai (uang) saya juga. Rp350 sebulan sekali," ungkapnya.

Di akhir video, si istri pendemo yang beralih jadi kuli memetik rambutan ini diberi bantuan beberapa karung beras.

Dedi Mulyadi juga memberinya sejumlah uang sampai istri sang pendemo tersebut tak kuasa menahan tangis.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages