Dua Petugas Dishub Viral Diduga Pungli Kendaraan, Rampas HP saat Sadar Direkam Sopir: Kekerasan Ini! - Halaman all - Tribunjatim
TRIBUNJATIM.COM - Tengah viral di media sosial sejak Selasa (18/2/2025), rekaman dua orang petugas Dishub yang diduga melakukan pungutan liar.
Dua petugas tersebut terlihat memaksa dan merampas ponsel milik seorang sopir.
Sadar direkam, keduanya tampak mengamuk sampai sopir kendaraanpun terpaksa berhenti.
Polres Lampung Tengah akan memanggil Dinas Perhubungan untuk mengklarifikasi peristiwa dugaan pemalakan terhadap sopir oleh dua oknum anggotanya.
Video momen dugaan pemalakan tersebut viral di media sosial pada Selasa (18/2/2025).
Kapolres Lampung Tengah AKBP Andik Purnomo Sigit mengonfirmasi adanya peristiwa sebagaimana dalam video tersebut.
"Iya, kami sudah melihat video yang beredar dan memang saat ini masih dilakukan penyelidikan," kata Andik saat ditelepon, Rabu (19/2/2025), seperti dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, Rabu.
Berdasarkan video tersebut, terlihat dua orang berseragam Dishub menghentikan laju kendaraan si perekam video.
Terdengar suara sopir itu memprotes kepada kedua orang itu.
"Kenapa, Pak? Kenapa setiap saya lewat selalu diberhentikan," kata si perekam video.
Baca juga: Siswa Diserang Guru karena Bongkar Pungli Dana PIP, sampai Disindir saat Pelajaran, Disdik Bertindak
Mengetahui direkam menggunakan handphone oleh sopir, keduanya diduga berupaya merampas ponsel milik sopir tersebut.
"Kenapa kekerasan kamu, kekerasan kamu, kekerasan ini," kata si sopir.
Andik mengatakan, dari keterangan sementara, peristiwa itu terjadi di jalan lintas yang berada di Kecamatan Terbanggi Besar.
Andik menambahkan, pihaknya masih mencari identitas kedua orang oknum berseragam Dishub tersebut.

Upaya itu dilakukan dengan memanggil Dishub Lampung Tengah.
"Kami akan rencanakan memanggil pihak Dishub Lampung Tengah untuk mengklarifikasi," katanya.
Adapun Kompas.com sudah berupaya untuk menghubungi pihak dari Dishub Lampung untuk dimintai keterangan atau tanggapan terkait peristiwa tersebut, tetapi belum berhasil terhubung.
Pungli yang dilakukan beberapa oknum pegawai negeri memang tak terhindarkan.
Berbagai macam pungli yang harus dibayar oleh sopir truk diungkap Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi.
Pria yang akrab disapa Kang Dedi ini mengaku, data tersebut ia peroleh dari curhatan para sopir truk.
Kang Dedi pun miris saat tahu pungli yang harus dibayar cukup mengurus penghasilan mereka.
Baca juga: Kisah Mariono Gelisah Kerja Pegawai Koperasi Banyak Kepalsuan, Kini Jualan Rumput: Penting Jujur
Sebenarnya, ia sering mendengar keluhan yang sama.
Namun ia tidak bisa berbuat banyak karena bukan siapa-siapa.
Baru setelah menjadi Gubernur, ia berjanji akan menindaklanjuti curhatan tersebut.
"Sopir truk ini (harus membeli) air mineral Rp10.000-15.000 tergantung ukurannya," ungkap Dedi Mulyadi dalam unggahan di akun Instagramnya, @dedimulyadi71.
"Turunin barang bayar lagi Rp10.000-20.000. Pas tikungan bayar, tanjakan bayar lagi," imbuh dia.
Bahkan untuk proyek jalan tol, pungli yang harus dibayar para sopir truk saat menurunkan barang bisa Rp50.000.
"Tambah susah tuh mereka hidupnya. Nah, kita ini harus toleran dong," ucapnya.
"Enggak boleh orang susah ditambah susah oleh kita dengan atas nama Karang Taruna lah, atas nama kelompok ormas lah, atas nama preman di situ, jangan dong," tutur Dedi Mulyadi.
Dedi mengingatkan, pendapatan para sopir truk ini Rp250.000.
Jika dipotong pungli Rp 100.000, maka uang yang dibawanya ke rumah Rp150.000.
Belum kalau ban mobilnya bocor, nyenggol kendaraan lain, habislah sisa uang Rp150.000 tersebut.

Untuk itu, Dedi Mulyadi mengajak semua orang hidup saling menyayangi.
Sebenarnya pekerjaan itu ada banyak, hanya saja mau tidak orang tersebut berjuang keras, berpanas-panasan, hujan-hujanan.
"Dari data statistik, yang nganggur itu yang pendidikannya SMA ke atas."
"Yang Pendidikan SMP, SD, enggak ada yang nganggur karena mau mengerjakan apa saja," beber dia, melansir Kompas.com.
Sebelumnya, Dedi Mulyadi sengaja mengikuti aktivitas salah satu sopir truk yang tengah membawa material untuk Pembangunan jalan tol.
Dalam obrolan tersebut, ia bertanya banyak tentang kehidupan sang sopir.
Baca juga: Ibu-ibu Dapat Bantuan Rp40 Juta Buat Bangun Rumah Bohong Soal Utang, Uang Habis Beli Motor: Maafin
Dalam vlog terbarunya, Kang Dedi pun merekam pertemuannya dengan seorang sopir truk di kawasan Subang.
Sopir truk pasir asal Subang itu pun mengurai curhatan kepada sang Gubernur Jawa Barat terpilih.
"Kamu ikut demo enggak kemarin?" tanya Dedi Mulyadi, dilansir dari tayangan di kanal YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL pada Selasa (28/1/2025).
"Oh, enggak pak," jawab sang sopir truk.
"Saya kira ikut demo," timpal Kang Dedi.
Berbincang soal demo soal tambang ilegal ditutup, Dedi Mulyadi pun melayangkan pernyataan.
Ia mengaku tidak pernah berniat buruk saat menutup tambang ilegal.
Diungkap sopir truk juga, pengunjuk rasa penutupan tambang ilegal tersebut diduga bukanlah sopir asli, melainkan ormas.
Lebih lanjut, ia menceritakan nasibnya kini setelah tambang ilegal ditutup.
Baca juga: Pengakuan Andri Pendemo Tambang Ilegal Bohong Soal Tak Makan 18 Hari: Tidak Pernah Kelaparan
"Katanya kemarin ada demo sopir?" kata Kang Dedi, melansir TribunnewsBogor.com.
"Alhamdulillah kalau saya di rumah Pak," ucap sopir truk.
"Entah sopir, entah ormas (yang berdemo)," lanjut Kang Dedi.
"Iya tercampur kelirunya mah, karena itu enggak berangkat ah, (takut) tercampur ormas," tutur sopir truk.
"Ada yang bilang Dedi Mulyadi penjahat katanya. Saya perasaan selama ini baik sama sopir."
"Kalau di jalan tol ada kempes ban selalu ditolongi, mobil terguling dibantuin," kata Kang Dedi.
"Saya mah menutup tambang, menutup usaha manusia yang serakah."
"Bayar pajak enggak mau, menjual pasir sama dengan yang berizin, bener enggak," timpal sopir truk.
Alih-alih ikut demo, sang sopir truk memilih untuk beristirahat di rumah setelah tambang ilegal ditutup.
Menurut sang sopir truk, ia pasrah akan keputusan Kang Dedi tersebut, meski terpaksa menganggur selama empat hari.
"Kan ada demo kemarin, akang stuck (tidak bekerja) berapa hari?" tanya Kang Dedi.
"Saya di rumah saya empat hari Pak, enggak bisa (narik)," ujar sopir truk.
"Akang dicerai sama istri?" tanya Kang Dedi lagi.
"Alhamdulillah enggak pak, terima aja. Makan, cuma bekal enggak ada. Dinikmati aja sama saya mah, yang penting jalurnya benar aja gitu," kata sopir truk.

Mendengar sang sopir truk ikhlas dengan nasibnya usai penutupan tambang ilegal, Kang Dedi tersenyum.
Kang Dedi lantas memberikan kejutan untuk sang sopir truk.
Yakni Kang Dedi membeli air mineral botolan yang dibawa sang sopir truk.
Kang Dedi lantas memberikan bayaran dari air mineral tersebut dengan nominal fantastis yakni Rp1,8 juta.
Alasan Kang Dedi memberikan uang jutaan kepada sopir truk tersebut lantaran kesabaran sang sopir.
"Gaji saya sebulan juga ketutup ini Pak, alhamdulillah," kata sopir truk.
Sang sopir truk tak henti berucap syukur diberi Dedi Mulyadi.
Ia tak menyangka bakal diberi rezeki setelah menceritakan nasibnya usai tambang ilegal ditutup.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar