Pernah Jadi Polemik, Festival Kuliner Non Halal di Solo Kini Diawasi Langsung MUI hingga Kemenag - Tribunsolo
Pernah Jadi Polemik, Festival Kuliner Non Halal di Solo Kini Diawasi Langsung MUI hingga Kemenag - Tribunsolo

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Festival kuliner non halal bakal kembali digelar di Mall Solo Paragon dalam rangka merayakan Cap Go Meh pada pertengahan Februari mendatang.
Seperti diketahui, festival serupa pernah digelar pada tahun lalu dan sempat menimbulkan gejolak penolakan dari sejumlah pihak.
Menghindari insiden tersebut terjadi lagi, koordinasi dilakukan sejumlah pihak dalam rapat yang digelar di Mapolresta Solo, Kamis (6/2/2025) ini.
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag) Kota Solo melalui Kasubbag TU, Bagus Sigit menjelaskan pada dasarnya festival kuliner non halal merupakan perayaan Cap Go Meh dalam tradisi Imlek.
Oleh karena itu, festival tersebut dinilai Kemenag Kota Solo tidak masalah.
"Asal dalam perayaan ini tetap merujuk dan menaati aturan perundang-undangan," ujar Bagus.
Namun demikian, Bagus menegaskan bahwa para peserta festival kuliner non halal harus menaati sejumlah aturan termasuk mencantumkan keterangan produk yang dijual sesuai aturan yang berlaku.
"Misal ada festival kuliner, ada yang halal dan non halal. Yang halal harus mengantongi sertifikat halal, dan yang non halal seperti diatur dalam UU nomor 33 tahun 2014 tentang jaminan produk halal dan UU no. 8 tahun 1988 tentang perlindungan konsumen harus disebutkan, diberi keterangan jelas kalau produk yang nantinya dijual itu non halal," lanjutnya.
"Sehingga mereka tahu, tenant tersebut tidak perlu didatangi umat muslim. Sehingga jaminan konsumen ini terlindungi," imbuh dia.
Upaya-upaya tersebut diakui Sigit adalah cara untuk menghindari polemik yang sempat terjadi di festival serupa pada tahun lalu.
Baca juga: 3 Rekomendasi Kuliner Berkuah di Sragen, Bisa Menghangatkan Tubuh Kala Hujan
"Ini yang sama-sama kita cegah. Karena bagaimana pun Solo ini kita majemuk, dan selama ini berdampingan. Marilah kita jaga rasa toleransi di Kota Solo," kata dia.
Sementara itu, MUI Kota Solo meminta agar ada penyekat di tenan kuliner non halal ketika pelaksanaan nantinya.
Hal itu diungkap oleh Ketua MUI Kota Solo, Abdul Aziz Ahmad.
"Mana tenant yang menjual makanan halal, mana yang tidak. Kemudian tidak terlalu vulgar. Ini yang mungkin pada event sebelumnya terjadi penolakan," kata Abdul.
"Terpenting kegiatan ini jelas. Walaupun ada non halal, jelas, tidak ada multitafsir," lanjut dia.
Sebagai informasi, setidaknya akan ada 26 tenant baik halal maupun non halal yang akan mengikuti festival kuliner yang digelar di Mall Solo Paragon sebagai perayaan Cap Go Meh, Imlek 2025 ini.
Deputi Direktur Operasional Solo Paragon Mall Veronica Lahji mengatakan bahwa nantinya akan ada sekat dan jalur khusus untuk memisahkan kelompok makanan halal dan non halal dalam penyelenggaraannya.
"Akan ada penyekatan dan gate sendiri-sendiri. Kemudian di gate masuk juga akan ada security kami yang akan melakukan screening untuk pengunjung yang masuk area kuliner," terang Vero. (*)
Komentar
Posting Komentar