Kaki Jokowi Terus Gerak saat Diwawancara Najwa Shihab di Solo, Tanda Cemas? Psikolog Beri Penjelasan - Halaman all - Tribunsolo

 

Kaki Jokowi Terus Gerak saat Diwawancara Najwa Shihab di Solo, Tanda Cemas? Psikolog Beri Penjelasan - Halaman all - Tribunsolo

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Video wawancara Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dengan Najwa Shihab ramai jadi perhatian warganet.

Namun ada satu yang jadi sorotan warganet di media sosial X, yakni soal gestur tubuh Joko Widodo (Jokowi) saat diwawancarai oleh Najwa Shihab di saluran YouTube-nya yang tayang pada Selasa (11/2/2025).

Tampak dalam video berdurasi 24 menit 46 detik itu menampilkan wawancara eksklusif berjudul "Jokowi soal IKN, Gibran, dan 'Adili Jokowi'".

Baca juga: Sekjen PKB Minta PDIP Tak Kompor-kompori Hubungan Jokowi dengan Prabowo

Adapun wawancara Najwa Shihab dan Jokowi itu berlangsung di kediaman Jokowi di Solo, Jawa Tengah.

Melihat sesi wawancara tersebut, sejumlah warganet menyoroti kaki Jokowi yang tampak bergoyang-goyang selama menjawab pertanyaan.

Lantas, apa arti kaki bergoyang-goyang saat berbicara dengan orang lain menurut psikologi?

Penjelasan Psikolog

Psikolog sekaligus dosen di Fakultas Psikologi Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta, Ratna Yunita Setiyani Subardjo, menjelaskan kaki bergoyang-goyang ketika berbica dengan orang lain bisa disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya upaya pengalihan dari rasa cemas.

Dia menyebut seseorang akan menampilkan behavior (perilaku) yang berbeda ketika mendapatkan pertanyaan yang umum ataupun pertanyaan khusus serta lebih sensitif.

Baca juga: Tanggapan Jokowi Soal Vandalisme dan Aksi Massa Adili Jokowi di Solo : Itu Kan Ungkapan Ekspresi

Menurut Ratna, kaki bergoyang-goyang juga menjadi salah satu cara untuk mengalihkan rasa cemas, sehingga ketika proses itu terjadi seseorang tetap bisa memberikan jawaban-jawaban yang lancar.

"Pengalihan cemas bisa berupa perilaku seperti tangan yang terus bergerak atau memainkan pulpen. Jadi ketika diwawancara mereka bisa lancar dalam memberikan jawabannya, karena terbantu, cemasnya sudah dialihkan ke benda lain, termasuk dengan menggoyang-goyangkan kaki," ujarnya pada Kompas.com, Selasa (11/2/2025).

"Jadi apa yang sedang dilakukan oleh beliau (Jokowi) dalam hal ini adalah sedang berusaha mengalihkan rasa cemasnya. Kemudian mungkin akan muncul pertanyaan lain, kenapa cemas?" ucap Ratna.

Dia mengatakan rasa cemas pada diri seseorang adalah hal yang wajar.

Meski demikian, cemas berbeda dengan kecemasan (anxiety), yaitu perasaan khawatir atau cemas yang berlebihan dan sulit dikendalikan.

Ia menjelaskan, setiap orang yang akan diwawancara akan merasa cemas. Ini karena mereka akan berpikir, apakah jawaban yang diberikan sudah sesuai, mudah dimengerti, atau apakah jawaban yang diberikan sudah cukup baik untuk diterima.

"Jadi cemas itu wajar. Ketika cemas kemudian muncul pengalihan tadi ke perilaku, di mana perilaku ini bisa membuat kita nyaman ketika diwawancara. Kalau Pak Jokowi tadi lebih ke menggoyang-goyangkan kaki karena dia tipe yang kinestetik (gerakan)," kata Ratna.

Ratna menjelaskan, apabila seseorang hanya terfokus pada rasa cemasnya, mereka akan terhambat dalam memberikan jawaban.

Baca juga: WNA Diduga Mencuri dengan Modus Tukar Uang di 4 Lokasi Berbeda di Sragen, Korban Diimbau Melapor

Ini bisa mengurangi makna jawaban yang diberikan dan menyebabkan miskomunikasi.

"Jadi, bisa jadi arti dari gerakan kaki bergoyang-goyang yang dilakukan Pak Jokowi itu memang sedang mengalihkan rasa cemas supaya jawaban lancar, mengurangi rasa grogi, membuat tubuh nyaman, sehingga bisa mengeluarkan ide dan jawaban yang baik," tuturnya.

Selain itu, kata dia, dalam proses wawancara juga diperlukan kontak mata. Adapun, kontak mata bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan semua orang.

"Sebab ketika seseorang melakukan kontak mata, kita akan sembari menyiapkan jawaban apa yang bisa untuk mengimbanginya. Oleh karena itu, sebagian orang melakukan gerakan kaki atau tangan ketika wawancara," ucap Ratna.

"Tetapi pada proses Pak Jokowi diwawancara, tangan tidak banyak bergerak. Coba dilihat, tangan beliau sangat terkontrol dengan baik, tapi kemudian rasa cemas dialihkan ke gerakan kaki," tambahnya.

Artikel ini sebagian tayang di Kompas.com

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya 

Artikel populer - Google Berita