Sekjen Kementerian Kumpul di Setneg Bahas Efisiensi Anggaran
Rabu, 12 Feb 2025 12:07 WIB
Para Sekretaris Jendral (Sekjen) kementerian/lembaga negara berkumpul untuk membahas program efisiensi anggaran pemerintah di Kantor Kementerian Sekretariat Negara (Setneg), Selasa (11/2) kemarin. (CNN Indonesia/Ramadhan Rizki)
--
Para Sekretaris Jendral (Sekjen) kementerian/lembaga negara berkumpul untuk membahas program efisiensi anggaran pemerintah di Kantor Kementerian Sekretariat Negara (Setneg), Selasa (11/2) kemarin.
Hal ini dibenarkan oleh Sekjen Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Togar M. Simatupang dan Sekjen Kementerian Agama Kamaruddin Amin.
Togar menjelaskan ada ruang untuk lebih hemat anggaran bagi kementerian/lembaga dengan acuan penghematan berdasarkan surat edaran dari Kementerian Keuangan.
Ia mengatakan ada salah tafsir terhadap program efisiensi tersebut, sehingga menyeret isu seperti tidak ada dana pemeliharaan, gaji, dan lain-lain.
"Sudah jelas bahwa ini adalah pola pikir hemat agar bisa membuang kegiatan atau program yang tidak produktif, tidak berdampak, atau bisa di optimalisasikan," kata Togar, Rabu (12/2).
Togar mengatakan dana kementerian/lembaga yang berhasil diefisiensikan tersebut untuk bisa mempercepat program-program prioritas Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Misalnya swasembada energi, pangan, sampai hilirisasi. Dengan penghematan maka dalam 1-2 tahun ke depan sudah dapat melihat hasilnya pada program prioritas," kata dia.
Terpisah, Kamaruddin Amin menjelaskan efesiensi anggaran kementerian/lembaga ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas belanja pemerintah. Supaya belanja pemerintahan lebih produktif dan berdampak kepada masyarakat.
"Efesiensi bertujuan mentransformasi "lemak lemak jenuh" yang tidak sehat, tapi tidak mengganggu kekuatan otot," kata Kamaruddin kepada CNNIndonesia.com, Rabu (12/2).
Kamaruddin mengatakan program yang berpotensi pemborosan nantinya akan dialihkan ke dalam program prioritas yang berdampak kepada masyarakat.
"Kami sepenuhnya mendukung dan segera mengambil langkah langkah teknis untuk menindaklanjuti kebijakan tersebut," ujarnya.
CNNIndonesia.com telah berupaya menghubungi Mensesneg Prasetio Hadi dan Wamensesneg Juri Ardiantoro untuk mengonfirmasi kabar pertemuan dengan para sekjen kementerian/lembaga tersebut di Setneg kemarin. Namun yang bersangkutan belum merespons hingga kabar ini diturunkan.
Keputusan pemerintah dalam melakukan efisiensi anggaran itu tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD 2025.
Dalam aturan itu, Presiden Prabowo menargetkan total penghematan anggaran negara sebesar Rp306,69 triliun. Rinciannya, Rp256,1 triliun dari belanja kementerian/lembaga (K/L) dan Rp50,59 triliun dari dana transfer ke daerah.
(rzr/fra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar