Siasat NATO Cegat dan Potong Suplai Senjata Korut ke Rusia - Viva

 Dunia Internasional,

Siasat NATO Cegat dan Potong Suplai Senjata Korut ke Rusia

Senin, 10 Februari 2025 - 20:25 WIB

VIVA – Dukungan Korea Utara (Korut) terhadap militer Rusia dalam perang di wilayah perbatasan Kursk ternyata membuat aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) gerah. Suplai senjata dan personel rezim Kim Jong-un diklaim harus segera dihentikan dengan siasat baru.

NATO meyakini kerja sama Rusia dengan Korea Utara bisa diakhiri, salah satunya dengan cara mencegat pasokan senjata yang dikirim dari Pyongyang ke Moskow.

Setelah resmi menduduki jabatan sebagai Ketua Komite Militer NATO pada 17 Januari 2025 lalu, Laksamana Giuseppe Cavo Dragone mengutarakan ide strategi tersebut. 

Cavo Dragone juga yang menyebut kerja sama Rusia dan Korut adalah ancaman signifikan bagi NATO dan dunia. Sebab Rusia akan bisa meningkatkan kekuatan militernya lagi, setelah menelan kerugian besar selama lebih dari dua tahun perang di Ukraina.

VIVA Militer: Laksamana Giuseppe Cavo Dragone

Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari Ukrainska Pravda, sanksi berat lanjutan kepada Korut diyakini Cavo Dragone adalah salah satu hal yang bisa dilakukan, untuk menghentikan bantuannya ke Moskow.

Selain itu, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Italia ini juga menyatakan bahwa harus ada peningkatan tekanan diplomatik terhadap China. Sebab, China dalah salah satu sekutu terkuat Korut selain Rusia.

VIVA Militer melaporkan dalam berita 4 Februari 2025, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyatakan jika Kim Jong-un akan kembali mengirim pasukannya dalam jumlah besar.

Zelensky menyebut jika gelombang kedua mobilisasi pasukan akan diisi sekitar 20.000 hingga 25.000 tentara Korut.

VIVA Militer: Paket senjata Korea Utara ke Rusia

Pernyataan Zelensky juga ditegaskan oleh Kolonel Ants Kiviselg, Kepala Pusat Intelijen Pasukan Pertahanan Estonia. Sebagai informasi, Estonia adalah salah satu anggota NATO.

Kiviselg menyebut ada banyak sinyal yang menunjukkan jika Korut akan mengirim lebih banyak pasukan pada musim panas 2025.

Sementara itu, Jepang juga melaporkan bahwa Korea Utara akan segera memproduksi pesawat tanpa awak (drone) dalam jumlah besar, untuk dikirim ke Rusia. Pembuatan drone juga bagian dari kerja sama dengan rezim Vladimir Putin.

VIVA Militer: Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto

Pimpin Upacara Opsgaktib dan Opsyustisi, Jenderal Agus Subiyanto: Penegakan Hukum di Lingkungan TNI Adalah Amanah Negara

Panglima TNI menegaskan Polisi Militer harus mampu menegakkan hukum untuk mewujudkan profesionalisme pasukan

img_title

VIVA.co.id

10 Februari 2025

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya 

Artikel populer - Google Berita