Dunia Internasional,
Skatmat BRICS, Menkeu AS Sebut Dolar AS Tak Bisa Tergantikan | Halaman Lengkap

Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengklaim, negara-negara BRICS tidak akan dapat menemukan pengganti dolar AS, bahkan jika mereka mencoba. Foto/Dok
- Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengklaim, negara-negara
BRICStidak akan dapat menemukan pengganti
dolar AS, bahkan jika mereka mencoba. Komentar itu muncul ketika anggota BRICS, termasuk Rusia, China, dan India semakin beralih menggunakan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan.
Seperti diketahui negara-negara BRICS telah meningkatkan upaya untuk mengurangi ketergantungan mereka pada mata uang Barat dalam perdagangan bilateral untuk beberapa tahun terakhir. Terutama setelah sanksi pembekuan cadangan euro dan dolar Rusia yang disimpan di lembaga kliring Uni Eropa, menyusul eskalasi konflik Ukraina pada tahun 2022.
Berbicara kepada Fox Business tentang tujuan ekonomi dan fiskal Presiden AS Donald Trump, Bessent mengklaim bahwa tidak ada mata uang lain yang dapat menggantikan greenback.
"Saya telah berada di pasar mata uang selama 30-35 tahun dan saya dapat memberi tahu Anda, tidak ada alternatif untuk dolar. Negara-negara lain (BRICS) ini dapat membicarakannya, mereka mungkin mencoba untuk mengambil status mata uang cadangan kami, tetapi tidak ada mata uang cadangan lain di cakrawala," kata Bessent.
Kelompok negara-negara berkembang terdepan di dunia, BRICS terdiri dari anggota pendiri Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan bersama dengan Mesir, Ethiopia, Iran, Indonesia, dan Uni Emirat Arab.
Selain itu, Belarusia, Bolivia, Kazakhstan, Thailand, Kuba, Uganda, Malaysia, dan Uzbekistan diperkirakan akan mendapatkan status mitra resmi BRICS tahun ini. Lebih dari 30 negara diklaim telah mengajukan aplikasi untuk bergabung dengan blok tersebut.
Pernyataan Bessent juga mencuat setelah Donald Trump memperingatkan negara-negara anggota BRICS agar tidak mengganti "dolar AS yang perkasa" sebagai mata uang cadangan. Ia mengulangi ancaman tarif 100% yang dia buat beberapa minggu setelah memenangkan pemilihan presiden November.
"Tidak ada kemungkinan bahwa BRICS akan menggantikan dolar AS dalam perdagangan internasional atau di tempat lain, dan negara mana pun yang mencoba harus berhadapan dengan tarif dan selamat tinggal kepada Amerika!" tulis Trump di platform Truth Social-nya minggu lalu.
Merespons hal ini, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov membantah BRICS memiliki rencana untuk menciptakan mata uang bersama. Meski begitu Ia menyoroti diskusi yang sedang berlangsung tentang platform investasi bersama untuk meningkatkan kerja sama ekonomi di antara negara-negara anggota.
Spekulasi tentang mata uang BRICS telah beredar dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2023, Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menyuarakan dukungan untuk gagasan 'mata uang perdagangan' dalam kelompok ekonomi ini, menarik paralel dengan euro.
Namun para pemimpin negara-negara BRICS lainnya, termasuk Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, telah membantah membahas langkah tersebut. Para pemimpin BRICS secara konsisten menekankan bahwa mereka tidak berusaha melemahkan dolar, dan menyebutkan bahwa greenback hanya akan dilemahkan oleh sikap politisasinya.
(akr)
Komentar
Posting Komentar