Pendidikan
Tak Bisa Ikut SNBP, Siswa SMA 1 Namorambe Deli Serdang Demo, Disdik Buka Suara
/data/photo/2025/02/06/67a49f8ebca54.jpg)
MEDAN, KOMPAS.com - Video yang menunjukkan siswa SMA 1 Namorambe, Deli Serdang, Sumatera Utara, berunjuk rasa di sekolahnya viral di media sosial.
Mereka disebut kecewa dengan pihak sekolah lantaran lalai menginput nilai Portal Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) sehingga para siswa tidak bisa mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) atau tidak eligible.
Dilihat dari akun Instagram @beritakotamedan, tampak puluhan siswa di sekolah tersebut berteriak meminta kejelasan status, apakah masih ada harapan bisa mengikuti SNBP.
Mereka lalu mendatangi ruang para guru.
[FULL] Suara Bergetar, Ibu Siswa SPN Jelaskan Kronologi Anaknya Dipecat
Lalu terdengar ucapan salah seorang perekam video yang meminta agar para siswa tidak bertindak anarkistis.
Baca juga: Orangtua: Jika Siswa Gagal Ikut SNBP, SMKN 10 Medan Harus Kuliahkan, Jangan Tumbalkan Anak-anak!
"Jangan main lempar ya, Nak," ujar perekam video.
Terpisah, Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Sumut, M Basir Hasibuan, membenarkan adanya unjuk rasa tersebut.
Kata dia, aksi itu terjadi pada Kamis (6/2/2025).
"Ya benar (demo) itu terkait SNBP, masalah pengisian PDSS yang tidak tuntas dari sekolah-sekolah. Jadi, anak-anak merasa dirugikan karena datanya tidak diinput dan tidak siap diinput oleh sekolah. Ya mungkin mereka protes ke sekolah-sekolah," ujar Basir saat dihubungi Kompas.com melalui telepon seluler, Kamis (6/2/2025).
Basir mengatakan, dari data yang diperolehnya, kebanyakan kesalahan sekolah lantaran tidak meng-upload data di PDSS, tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Baca juga: SMKN 10 Medan Ungkap Siswa Gagal Ikut SNBP karena E-Rapor Tak Terbaca PDSS
"Sebenarnya ini kelalaian dan sebenarnya ini masif di seluruh Indonesia," kata Basir.
Kendati demikian, Basir masih berharap Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) masih membuka akses PDSS tersebut.
Pihaknya juga berencana mengajak perwakilan SMA yang lalai menginput nilai di PDSS untuk datang ke Jakarta memohon ke Kemendikti Saintek agar pengisian PDSS kembali dibuka.
"Kami mencari solusi, makanya kami memohon ke kementerian dan teman-teman kepala sekolah sebagian itu berangkat ke Jakarta," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Luapan Kekecewaan Buruh soal WNI Ditembak di Malaysia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar