Tarik Ulur Pengadaan Sukhoi Su-35, Menhan RI dan Delegasi Rusia Bertemu Bahas Hal Krusial Ini Terkait Militer - Zona Jakart

 

Tarik Ulur Pengadaan Sukhoi Su-35, Menhan RI dan Delegasi Rusia Bertemu Bahas Hal Krusial Ini Terkait Militer - Zona Jakarta

ZONAJAKARTA.com - Rusia masih berharap Indonesia kembali mengungkapkan minatnya untuk memperoleh pesawat tempur Sukhoi Su-35.

Namun keinginan Rusia tersebut seakan bertepuk sebelah tangan tatkala Indonesia memalingkan muka dari Su-35.

Indonesia kini justru tinggal menunggu waktu untuk menerima pesawat tempur Rafale dari Prancis di tahun 2026.

Hal ini seperti tertulis pemberiataan Bulgarian Military berjudul “Russia continues to insist that Indonesia will buy Su-35s” edisi 23 Januari 2025.

Media tersebut mengatakan kontrak Rusia dengan Indonesia untuk pengiriman Su-35, senilai $1,1 miliar, tetap di atas meja meskipun menghadapi tantangan yang signifikan.

Baca Juga:

Duta Besar Rusia untuk Jakarta Sergey Tolchenov mengonfirmasi hal ini dalam sebuah wawancara.

“Kontrak tersebut belum dihentikan. Masih dalam agenda,” kata Tolchenov, menekankan bahwa negosiasi dapat dilanjutkan pada titik tertentu. “Kami akan melanjjtkan diskusi pada waktunya.

Duta Besar menyampaikan harapan bahwa Presiden Prabowo Subianto akan mengakui nilai strategis jet tempur Rusia sebagai bagian dari penguatan hubungan pertahanan bilateral.

Indonesia menandatangani kontrak pembelian 11 unit Su-35 pada tahun 2018, tetapi kesepakatan itu menemui kendala.

Pada tahun 2019, Duta Besar Indonesia untuk Rusia saat itu, Mohamad Wahid Supriyadi, mengakui bahwa skema perdagangan yang rumit, yang melibatkan banyak badan usaha milik negara dan swasta, telah menyebabkan penundaan yang signifikan.

Baca Juga:

Pada tahun 2020, kesepakatan itu resmi dihentikan.

Menurut Bloomberg, otoritas Indonesia membatalkan pembelian tersebut, dengan alasan kendala keuangan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.

Rabu, 26 Februari 2025 | 13:53 WIB
Rusia masih berharap Indonesia kembali mengungkapkan minatnya untuk memperoleh pesawat tempur Sukhoi Su-35, ini kata Kemhan RI. (IG/airforcephotos)
Rusia masih berharap Indonesia kembali mengungkapkan minatnya untuk memperoleh pesawat tempur Sukhoi Su-35, ini kata Kemhan RI. (IG/airforcephotos)

Di sisi lain, ancaman dari Amerika Serikat (AS) untuk menjatuhkan sanksi kepada Jakarta berdasarkan Undang-undang CAATSA (Countering America’s Adversaries Through Sanctions Acr).

CAATSA telah digunakan untuk memberi saksi kepada negara-negara seperti Turki karena memperoleh peralatan militer Rusia, termasuk sistem pertahanan udara S-400.

Indonesia tampaknya memutuskan bahwa risiko terhadap hubungannya dengan AS lebih besar daripada potensi manfaat dari kesepakatan Su-35.

Baca Juga:

Terbaru, Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin baru saja kedatangan tamu Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia Sergei K. Shoigu.

Pertemuan kedua pejabat tersebut dimuat dalam media Defense Mirror berjudul “Indonesia, Russia Seek to Revive Santions-hit Military Cooperation” edisi 25 Februari 2025.

Selama pertemuannya dengan Menhan RI, Shoigu mengatakan kedua negara berkomitmen untuk menjajaki kolaborasi yang lebih mendalam dalam kerja sama teknologi militer.

Langkah ini diharapkan dapat memperkuat kemampuan militer dan mendorong modernisasi pertahanan kedua negara.

Rusia ingin Jakarta meneruskan rencana pembelian Su-35 yang telah ditunda menyusul tekanan AS.

Jakarta telah menandatangani nota kesepahaman dengan Boeing untuk membeli F-15 sebagai gantinya.

Baca Juga:

Rusia juga menawarkan modernisasi mendalam terhadap pesawat Su-30 Indonesia sejalan dengan kerja samanya dengan India untuk pesawat Su-30MKI.

Indonesia dan Rusia akan menjajaki peluang kerja sama melalui Forum Kerja Sama Teknis Militer yang dikenal sebagai Komisi Antarpemerintah untuk Kerja Sama Teknis Militer.

Forum ini merupakan platform utama untuk membahas berbagai inisiatif kerja sama, menurut siaran pers Kementerian Pertahanan Indonesia.

Selain itu, kedua negara juga membentuk forum konsultasi untuk koordinasi terkait rencana kegiatan kerja sama militer pada tahun 2025.

Halaman:
Rabu, 26 Februari 2025 | 13:53 WIB
Rusia masih berharap Indonesia kembali mengungkapkan minatnya untuk memperoleh pesawat tempur Sukhoi Su-35, ini kata Kemhan RI. (IG/airforcephotos)
Rusia masih berharap Indonesia kembali mengungkapkan minatnya untuk memperoleh pesawat tempur Sukhoi Su-35, ini kata Kemhan RI. (IG/airforcephotos)

Dalam forum ini, Kemhan RI berencana untuk mengirimkan delegasi ke Rusia guna membahas rencana kerja sama pertahanan pada tahun 2026.

Selain itu, dikabarkan bahwa pertemuan Menhan dan Soigu di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta (25/2), tidak membahas secara khusus soal pembelian Su-35 Rusia.

“Ya memang tadi tidak dibahas secara khusus ya pembeli masalah Sukhoi, tepi kedua pejabat menyampaikan bahwa saat ini memang Indonesia sudah memiliki pesawat Sukhoi,” kata Kepala Biro (Karo) Infohan Setjen Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang kepada wartawan di Jakarta, Selasa, dikutip dari Antara News.

Baca Juga:

Frega tidak menjelaskan secara rinsi apa alasan Sjafrie dan Sergei tidak membahas rencana pembelian pesawat tempur buatan Rusia tersebut.

Frega menjelaskan dalam pertemuan tersebut kedua belah pihak hanya membahas tentang rencana peningkatan kerja sama di bidang mikiter seperti latihan gabungan, pertukaran teknologi alat utama sistem senjata (alutsista) hingga pertukaran prajurit dalam rangka pendidikan.

Sejauh ini, lanjut Fregat, Rusia dan Indonesia memang sudah terlibat dalam banyak kerja sama militer, salah satunya yakni kegiatan latihan bersama Orruda di kawasan Laut Jawa pada tahun 2024.

Fregat memastikan rangkaian latihan bersama seperti Orruda akan terus bergulir untuk memperkuat hubungan bilateral dan kerja sama militer antara Indonesia dan Rusia.

Indonesia sempat berencana membeli pesawat tempur Sukhoi Su-35 sejak era Presiden ke-7 Joko Widodo periode pertama.

Baca Juga:

Kala itu, pemerintah berencana membeli pesawat Sukhoi Su-35 dengan metode imbal balik dengan komoditas perkebunan.

Namun hingga saat ini, belum ada kontrak efektif yang terjadi antara Indonesia dan Rusia terkait pembelian Su-35 tersebut. (ZJ)

Halaman:

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya 

Artikel populer - Google Berita