Viral Pegawainya Salahkan Wajib Pajak soal Coretax, Begini Penjelasan DJP
![](https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2014/10/01/aba994a2-34ed-467e-b236-0838b109f70c_169.jpg?wid=54&w=650&v=1&t=jpeg)
-
Viral di Instagram video pernyataan pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tentang permasalahan sistem Coretax beberapa waktu terakhir. Ia menyebut bahwa ini terjadi lantaran ketidaktahuan para wajib pajak dalam penggunaan sistem Coretax tersebut.
"Sebetulnya karena kekurangtahuan wajib pajak akhirnya menyalahkan Coretax. Karena kenapa teman-teman, Coretax ini sekarang dianggap biang keladi sebagai masalah," kata pria berseragam Kementerian Keuangan dalam video yang diunggah akun @melekpajak_.
"Kemarin bahkan pagi ini ada berita bahwa gara-gara Coretax penerimaan pajak negara turun 40%. Padahal ini tidak ada hubungan. Setelah kami teliti di kantor pusat tidak ada hubungan," tambahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam video tersebut sudah ada 1.369 komentar yang sebagian besartidak sependapat dengan pegawai tersebut.
Respons DJP
Menanggapi hal tersebut, Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Kemenkeu, Dwi Astuti menyampaikan video tersebut merupakan video internal dengan seluruh pegawai DJP.
"Kami sedang melakukan Video conference dengan seluruh pegawai di internal DJP," katanya saat dihubungi detikcom, Selasa (11/2/2025).
Dwi menjelaskan acara tersebut membahas penerimaan pajak Januari. Hal ini terlihat dari data penerimaan pajak Januari 2025.
"Video ini membahas penerimaan pajak di bulan Januari. Hal ini bisa dilihat bahwa saat itu sedang ditampilkan grafik penerimaan pajak," katanya.
Dwi mengatakan, video yang dipotong dan kemudian viral tersebut menimbulkan interpretasi yang tidak sesuai dengan esensi informasi yang dibagikan untuk internal pada saat itu.
"Perlu ditambahkan bahwa hal tersebut adalah dokumen internal dan tidak dibagikan untuk eksternal," katanya.
Simak juga Video 'DJP Sebut PPN 12% Atas Transaksi QRIS Tak Dibebankan ke Konsumen':
(ara/ara)
Komentar
Posting Komentar