13 Gempa-Tsunami Hantam RI Saat Mudik Lebaran, Ini Peringatan BMKG - CNBC Indonesia - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image

Post Top Ad

demo-image

13 Gempa-Tsunami Hantam RI Saat Mudik Lebaran, Ini Peringatan BMKG - CNBC Indonesia

Share This
Responsive Ads Here

 

13 Gempa-Tsunami Hantam RI Saat Mudik Lebaran, Ini Peringatan BMKG

Jakarta, CNBC Indonesia - Hari Raya Idulfitri tinggal menghitung hari. Mudik Lebaran bukan sekadar perjalanan pulang kampung, tetapi kini sudah menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat Indonesia.

Kendati demikian, pada musim mudik tentu saja ada sejumlah faktor yang menjadi tantangan dan perlu diperhatikan, khususnya bagi para pemudik yang menggunakan transportasi darat, meliputi kondisi spesifik wilayah, seperti geografi, geologi, serta risiko bencana gempa dan tsunami. Hal ini tak terlepas karena wilayah Indonesia merupakan kawasan rawan gempa.

Menurut Pusgen (2024), terdapat 14 segmen sumber gempa subduksi/megathrust dan 402 segmen sumber gempa sesar aktif. Sebagaimana diketahui, gempa dan tsunami merupakan proses alam yang hingga saat ini kejadiannya belum dapat diprediksi sehingga dapat terjadi kapan saja.

BMKG mencatat, setidaknya ada 16 kejadian gempa dan tsunami merusak yang pernah terjadi selama periode perayaan Hari Raya dan liburan, yaitu:

  1. Tsunami Ambon 1674 (Imlek)

  2. Gempa Semarang-Jepara 1821 (Natal)

  3. Tsunami Banda Naira 1852 (Natal)

  4. Tsunami Larantuka 1982 (Natal)

  5. Tsunami Biak 1996 (Idulfitri)

  6. Tsunami Aceh 2004 (Natal)

  7. Gempa Bora Sulteng 2005 (Iduladha)

  8. Gempa Pariaman 2009 (Idulfitri)

  9. Gempa Palu Sulteng 2012 (Idulfitri)

  10. Tsunami Selat Sunda 2018 (Natal)

  11. Gempa Nias 2021 (Idulfitri)

  12. Gempa Kep. Mentawai 2023 (Idulfitri)

  13. Gempa Ransiki 2024 (Idulfitri)

Lebih lanjut, pemerintah memprediksi arus mudik lebaran tahun ini akan meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Moda transportasi darat diprediksi akan mendominasi perjalanan pemudik menuju daerah rawan gempa, seperti Pulau Jawa yang memiliki 25 segmen sesar, zona Bali dan Nusa Tenggara yang memiliki 49 segmen sesar, serta zona Sumatra yang memiliki 56 segmen sesar.

Sebagai upaya pengurangan risiko bencana gempa dan tsunami, pemudik perlu memperoleh pembekalan pengetahuan mitigasi. Setidaknya ada sembilan hal penting yang perlu dipahami oleh pemudik sebagai upaya kesiapsiagaan terhadap potensi gempa dan tsunami di jalur transportasi darat selama libur Lebaran, yaitu:

  1. Gempa kuat dapat memicu rekahan permukaan (surface rupture) jalan raya akibat pergeseran tiba-tiba jalur sesar aktif. Pemudik perlu mengenali sebaran sesar aktif di sepanjang jalur mudik.

  2. Jalan raya juga dapat terbelah (ground failure) akibat tanah lunak yang berguncang kuat saat gempa. Pemudik perlu berhati-hati jika terus melanjutkan perjalanan atau mencari jalur mudik alternatif.

  3. Gempa kuat dapat memicu terjadinya likuifaksi di jalan raya. Pemudik perlu mengenali zona rawan likuifaksi di sepanjang jalur mudik.

  4. Guncangan gempa di jalan raya saat rombongan kendaraan berjalan beriringan berpotensi menyebabkan tabrakan atau benturan antar kendaraan. Pemudik harus selalu mempertahankan jarak aman antar kendaraan.

  5. Guncangan gempa saat kendaraan melaju kencang dapat menyebabkan roda selip tanpa kendali, kendaraan terlempar, dan terbalik. Jika merasakan guncangan tak lazim, pemudik harus segera memperlambat kendaraan, menepi, dan berhenti di jalur aman.

  6. Gempa kuat dapat merobohkan bangunan di tepi jalan, seperti pagar tembok, gapura, monumen, baliho, dan jalur kabel listrik yang dapat menimpa kendaraan. Pemudik perlu memastikan lokasi pemberhentian kendaraan aman.

  7. Gempa kuat bahkan dapat merusak atau meruntuhkan struktur jalan layang (flyover) yang sedang dilalui banyak kendaraan. Pemudik harus memastikan kendaraan berhenti di tempat yang aman dan tidak terjatuh dari ketinggian.

  8. Gempa yang mengguncang kawasan perbukitan dapat memicu longsoran tebing dan runtuhan batu. Pemudik sebaiknya tidak melintasi kawasan perbukitan pasca gempa kuat atau saat hujan deras.

  9. Gempa dangkal yang berpusat di laut dapat memicu tsunami yang berpotensi melanda jalur mudik yang sejajar dengan pantai rawan tsunami. Pemudik wajib memiliki aplikasi informasi gempa dan peringatan dini tsunami BMKG serta menghindari jalur pantai saat peringatan dini tsunami dikeluarkan BMKG.

"Demikian beberapa hal yang perlu dipahami para pemudik sebagai upaya kesiapsiagaan terhadap potensi gempa dan tsunami di jalur transportasi darat. Semoga mudik tahun ini berjalan aman, lancar, dan selamat sampai tujuan," kata Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan tertulisnya, dikutip Sabtu (22/3/2025).


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Digitalisasi, Perbaiki Tata Kelola Administrasi - Cegah Korupsi

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages