Antisipasi Kemacetan Parah, Tol Tangerang-Merak Terapkan ‘Delaying System’ Saat Mudik – GARUDA TV
TANGERANG – Astra Infra, selaku pengelola Tol Tangerang-Merak, akan menerapkan strategi delaying system untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan selama arus mudik Lebaran 2025.
Sistem ini bertujuan untuk mengurai kepadatan di jalur menuju Pelabuhan Merak dengan cara menahan laju kendaraan di beberapa titik strategis sebelum masuk ke area pelabuhan.
Group Chief Executive Officer Astra Infra, Firman Yosafat Siregar, menjelaskan bahwa koordinasi dengan pihak kepolisian akan dilakukan dalam penerapan delaying system di beberapa titik utama.
“Kami secara aktif melakukan koordinasi dengan kepolisian dalam penerapan delaying system pada beberapa titik seperti Gerbang Tol Cikupa, rest area KM 43, dan rest area KM 68 untuk mengantisipasi antrean kendaraan di Pelabuhan Merak,” ujarnya pada Jumat (14/3/2025).
Penerapan sistem ini bertujuan untuk mencegah kendaraan menumpuk di satu titik sekaligus, terutama di area sekitar Pelabuhan Merak yang menjadi gerbang utama penyeberangan ke Sumatra.
Dengan menahan kendaraan di beberapa titik sebelum mencapai pelabuhan, diharapkan lalu lintas dapat lebih terkendali dan mengurangi risiko kemacetan parah.
Fasilitas Penunjang bagi Pemudik
Selain delaying system, Astra Infra juga telah meningkatkan berbagai fasilitas pendukung untuk memastikan kenyamanan dan keamanan para pemudik.
Salah satu inovasi yang dihadirkan adalah penyediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di sepanjang ruas tol untuk mendukung pengguna kendaraan listrik selama periode mudik.
“Kami menyiapkan SPKLU di sepanjang ruas tol Astra Infra, dengan lokasi di rest area KM 43 A, 45 B, 68 A, dan 68 B di ruas Tol Tangerang-Merak,” kata Firman.
Langkah ini sejalan dengan tren penggunaan kendaraan listrik yang semakin meningkat serta upaya mendukung transportasi ramah lingkungan.
Tak hanya itu, sistem pemantauan lalu lintas juga diperkuat dengan lebih dari 800 unit kamera pengawas (CCTV) yang terintegrasi dengan pusat kendali.
Astra Infra juga menyiagakan tujuh unit traffic counter untuk memantau volume kendaraan secara real-time, serta menyediakan layanan komunikasi 24 jam guna memastikan respons cepat terhadap kejadian darurat di jalan tol.
Keamanan dan Layanan Darurat Ditingkatkan
Untuk menjamin keselamatan para pengguna jalan tol, Astra Infra menyiapkan empat unit kendaraan khusus yang didukung oleh 24 personel Search and Rescue (SAR) terlatih.
Tim ini memiliki keahlian dalam medical first responder, vehicle accident rescue, dan road accident rescue, yang memungkinkan mereka untuk menangani berbagai kondisi darurat dengan sigap.
“Kami juga menyiagakan empat kendaraan dan 24 personel SAR dengan kompetensi medical first responder, vehicle accident rescue, dan road accident rescue di ruas Tol Tangerang-Merak,” jelas Firman. Dengan adanya tim ini, diharapkan penanganan insiden di jalan tol dapat dilakukan lebih cepat dan efektif.
Firman juga mengimbau para pemudik yang hendak menyeberang ke Sumatra melalui Pelabuhan Merak agar merencanakan perjalanan dengan baik. Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah sistem pembelian tiket ferry yang kini hanya dapat dilakukan secara daring melalui aplikasi resmi.
“Kami mengingatkan pengendara untuk membeli tiket ferry melalui aplikasi sebelum melakukan perjalanan, karena tiket hanya bisa dibeli maksimal 5 KM sebelum tiba di pelabuhan,” tegasnya. Dengan membeli tiket lebih awal, pemudik dapat menghindari antrean panjang dan mempercepat proses masuk ke kapal.
Dengan berbagai langkah antisipatif yang telah disiapkan, Astra Infra berharap arus mudik Lebaran 2025 di Tol Tangerang-Merak dapat berlangsung dengan lebih lancar, aman, dan nyaman bagi para pengguna jalan.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar