Bisnis di Eropa Runtuh Memaksa Raksasa Gas Rusia Jual Aset Properti Mewahnya - Sindonews - Opsiin

Post Top Ad

demo-image

Bisnis di Eropa Runtuh Memaksa Raksasa Gas Rusia Jual Aset Properti Mewahnya - Sindonews

Share This
Responsive Ads Here

 Dunia Internasional,

Bisnis di Eropa Runtuh Memaksa Raksasa Gas Rusia Jual Aset Properti Mewahnya

bisnis-di-eropa-runtuh-memaksa-raksasa-gas-rusia-jual-aset-properti-mewahnya-bml
alt-logo

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

Jum'at, 14 Maret 2025 - 16:30 WIB

Bisnis di Eropa Runtuh...

Produsen gas raksasa asal Rusia, Gazprom dipaksa menjual aset properti mewah miliknya seiring runtuhnya bisnis energi di Eropa. Foto/Dok

A A A

JAKARTA 

- Produsen gas raksasa asal Rusia,

Gazprom 

dipaksa menjual aset properti mewah miliknya seiring runtuhnya bisnis energi di Eropa. Gazprom dilaporkan bakal melegi kantor pusat ekspor bergaya palazzo Italia dan properti mewah lainnya saat bisnis berlomba-lomba melakukan penghematan.

Gedung perkantoran mewah di Saint Petersburg itu terletak di Lapangan Ostrovskogo yang bergengsi di sebelah Teater Alexandrinsky hasil rancangan Carlo Rossi, dengan memiliki kamar berpanel kaca, ruang konferensi kedap suara, dan atrium enam lantai.

Cadangan Gas Uni Eropa Menipis dengan Cepat, Gazprom Kasih Peringatan

Ketika dibuka enam tahun lalu, gedung itu dipuji sebagai "simbolis" oleh kepala eksekutif Gazprom Alexei Miller – sekutu terdekat presiden Rusia Vladimir Putin –. Ia juga menambahkan, "Eropa akan semakin membutuhkan gas Rusia."

Sementara itu dalam kebuntuan dengan negara-negara Eropa, yang menjatuhkan sanksi terhadap Moskow, Putin dituduh melakukan "pemerasan" energi setelah Gazprom mengurangi pasokan gas ke Jerman dan beberapa negara Baltik yang sangat bergantung pada Rusia.

Ini mendorong upaya besar oleh negara-negara anggota Uni Eropa untuk menemukan pasokan alternatif. Sejak itu, ekspor gas Rusia ke Eropa telah anjlok 75% dan pipa operasional terakhir ke Benua itu – yang berjalan melalui Ukraina – ditutup pada bulan Desember 2024 kemarin.

Negara-negara Eropa disebut masih mengimpor beberapa gas alam cair (LNG) dari Rusia, hingga mencapai rekor 24,2 miliar meter kubik yang diimpor tahun lalu, menurut Rystad Energy. Sebagian besar LNG yang dibawa ke Eropa saat ini juga berasal dari AS dan Qatar.

Namun, Gazprom telah menerima pukulan keras, lantaran hubungannya dengan Eropa bergantung pada pasokan pipa yang sekarang hampir sepenuhnya mengering. Novatek, perusahaan gas Rusia lainnya, adalah produsen LNG yang jauh lebih besar.

Penjualan Gazprom melalui pipa Urengoy-Pomary-Uzhhorod –rute yang ditutup pada bulan Desember– diperkirakan bernilai hingga USD6,5 miliar (5,3 miliar pounds) per tahun.

Menyusul penutupan pipa Nord Stream dan Yamal sebelumnya, satu-satunya cara Gazprom agar dapat menyalurkan gas ke Eropa adalah melalui Turki dengan memakai pipa TurkStream dan Blue Stream di bawah Laut Hitam.

wa-channel

Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

Follow

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

Klik Disini 

untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya

Infografis

3 Alasan Rusia Bisa...

3 Alasan Rusia Bisa Ubah Prancis Menjadi Chernobyl Raksasa

AQUA Kolaborasi dengan...

30 menit yang lalu

MSIG Life Tuntaskan...

58 menit yang lalu

Lestarikan Terumbu Karang,...

1 jam yang lalu

CEO Danantara: Investasi...

2 jam yang lalu

Bank Teratas Dunia Ini...

3 jam yang lalu

Tetangga Indonesia Ini...

4 jam yang lalu

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages