Distribusi Bahan Pokok Tak Terganggu Mudik, Pemprov NTB Pastikan Ketersediaan Stok - Lombok Post

LombokPost–Pemprov NTB memastikan ketersediaan stok bahan pokok (bapok) tetap aman selama mudik Lebaran tahun ini.
Meski ada kebijakan pembatasan angkutan barang, distribusi logistik, terutama dari Pulau Jawa, dipastikan tetap lancar.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) NTB Baiq Nelly Yuniarti mengatakan, para distributor sudah menyiapkan stok hingga Idul Fitri untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Harga bapok juga terus dikendalikan di tengah meningkatnya permintaan.
"Untuk NTB, distributor sudah menyetok logistik Ramadan hingga Lebaran, jadi bukan stok harian. Karena sudah diprediksi, distribusi bapok tidak akan terhambat oleh arus mudik," jelasnya, Selasa (25/3).
Ia menambahkan, kebijakan pembatasan kendaraan logistik bertujuan memberi ruang bagi pemudik, tetapi tidak melarang pengangkutan logistik dari Jawa ke daerah.
Baca Juga: Yayasan Ponpes Nahdlatul Abror NWDI Mataram Serahkan Bingkisan untuk Pembina, Pengasuh dan Pengajar
Logistik dari Jawa ke NTB umumnya berupa produk non-pertanian, seperti minyak goreng, makanan ringan, air mineral, dan semen. "Untuk produk pertanian seperti beras, sayur mayur, dan daging, kita daerah penghasil, jadi tidak didatangkan dari luar," tambahnya.
Sebagai informasi, pembatasan operasional angkutan barang selama Lebaran 2025 mulai berlaku sejak Senin (24/3) di ruas tol dan non-tol. Pembatasan ini berlaku untuk mobil barang dengan sumbu tiga atau lebih, kendaraan dengan kereta tempelan atau gandengan, serta angkutan hasil galian, tambang, dan bahan bangunan.
Sementara itu, kendaraan angkutan barang yang tetap bisa beroperasi meliputi pengangkut BBM/BBG, air minum dalam kemasan (AMDK), barang ekspor/impor, hantaran uang, bantuan bencana, hewan dan pakan ternak, pupuk, serta bahan pokok.
Baca Juga: Antisipasi Banjir dan Genangan Air, Wabup Sumbawa Tinjau Drainase Jalan Utama
Nelly menegaskan, Disdag bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus menjaga pasokan dan harga barang di pasar. Jika terjadi kenaikan harga menjelang Lebaran dan Nyepi, kemungkinan besar terjadi pada daging sapi karena lonjakan permintaan. "Ini terus kami antisipasi," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar