Duh, Sekjen PBB Guterres Ungkap Kasus Islamofobia di Seluruh Dunia Meningkat - inews - Opsiin

Post Top Ad

demo-image

Duh, Sekjen PBB Guterres Ungkap Kasus Islamofobia di Seluruh Dunia Meningkat - inews

Share This
Responsive Ads Here

 Dunia Internasional,

Duh, Sekjen PBB Guterres Ungkap Kasus Islamofobia di Seluruh Dunia Meningkat - Bagian All

NEW YORK, iNews.id - Sekjen PBB Antonio Guterres prihatin dengan meningkatnya praktik Islamofobia di seluruh dunia. Sikap fanatik anti-Islam sudah sangat mengkhawatirkan.

Dia menyerukan kepada negara-negara untuk melindungi kebebasan beragama serta memerangi ujaran kebencian yang marak di media sosial.

Dalam pernyataannya melalui video memperingati Hari Internasional untuk Memerangi Islamofobia yang diperingati setiap 15 Maret, Guterres mengatakan kelompok-kelompok hak asasi manusia (HAM) seluruh dunia serta PBB mencatat peningkatan kasus Islamofobia, anti-Arab, dan anti-Semitisme sejak dimulainya perang Israel di Gaza pada 7 Oktober 2023.

"Kita menyaksikan peningkatan yang mengkhawatirkan dalam kefanatikan anti-Muslim. Dari profil rasial dan kebijakan diskriminatif yang melanggar HAM dan martabat, hingga kekerasan langsung terhadap individu dan tempat ibadah," kata Guterres di media sosial X.

"Ini adalah bagian dari momok intoleransi yang lebih luas, ideologi ekstremis, dan serangan terhadap kelompok agama dan masyarakat yang rentan."

Dia menyerukan kepada pemerintah, tanpa menyebutkan negaranya, untuk meningkatkan upaya membangun kohesi sosial serta melindungi kebebasan beragama.

“Platform daring harus mengekang ujaran kebencian dan pelecehan. Kita semua harus menentang kefanatikan, xenofobia, dan diskriminasi,” tuturnya.

Di kesempatan terpisah, Wakil Sekjen PBB Miguel Angel Moratinos mengatakan, umat Islam menghadapi diskriminasi institusional dan pembatasan sosial ekonomi.

“Bias semacam itu terwujud dalam stigmatisasi dan profil rasial yang tidak beralasan terhadap umat Islam, diperkuat oleh representasi media yang bias, oleh retorika, serta kebijakan anti-Muslim dari beberapa pemimpin politik,” katanya, dalam pidato di Majelis Umum PBB, seperti dikutip dari Al Jazeera.

Selama bertahun-tahun, lanjut dia, para aktivis HAM menyuarakan keprihatinan tentang stigma yang dihadapi umat Muslim dan orang Arab karena menyamakan mereka dengan kelompok bersenjata.

Saat ini, banyak aktivis pro-Palestina, termasuk negara-negara Barat seperti Amerika Serikat, mengeluhkan advokasi mereka untuk hak-hak Palestina dicap sebagai dukungan terhadap Hamas di Gaza.

Lembaga HAM merilis data rekor jumlah insiden kebencian anti-Muslim dan ujaran kebencian di negara-negara seperti Inggris, AS, dan India.

Laporan yang dirilis Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) pada Selasa lalu mengungkap 8.658 pengaduan mengenai insiden anti-Muslim dan anti-Arab sepanjang 2024. Angka itu naik 7,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya dan jumlah tertinggi sejak kelompok tersebut mulai mengumpulkan data pada 1996.

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages