Peristiwa Internasional,
Gempa Dahsyat di Myanmar: 1.002 Tewas, 2.400 Orang Luka-Luka
Kompas.tv - 29 Maret 2025, 16:30 WIB

YANGON, KOMPAS.TV — Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,7 mengguncang Myanmar pada Jumat (28/3/2025) kemarin. Sedikitnya 1.002 orang tewas dan hampir 2.400 lainnya mengalami luka-luka akibat bencana ini.
Gempa dangkal tersebut berpusat di barat laut Kota Sagaing, Myanmar tengah, dan menyebabkan kerusakan luas di berbagai wilayah.
Hingga kini, tim penyelamat masih terus berupaya mencari korban di bawah puing-puing bangunan yang runtuh.
Baca Juga: Militer Myanmar Unggah Dampak Gempa 7,7 Magnitudo, Sebut Korban Capai 1.002 Orang
Selain di Myanmar, gempa juga terasa hingga Thailand, dengan laporan 10 korban jiwa di Bangkok.
Dengan komunikasi yang masih terganggu, skala bencana yang sebenarnya baru mulai terlihat. Jumlah korban diperkirakan akan terus bertambah.
Kerusakan Meluas
Gempa tersebut menyebabkan kehancuran di berbagai daerah, terutama di Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar dengan populasi lebih dari 1,7 juta jiwa.
Bangunan roboh, jembatan ambruk, serta jalan-jalan mengalami kerusakan parah. Getaran gempa bahkan terasa hingga Bangkok, yang berjarak ratusan kilometer dari pusat gempa.
Di Mandalay, sejumlah pagoda bersejarah mengalami kerusakan berat. Seorang tentara yang bertugas di pos pemeriksaan dekat sebuah pagoda menceritakan situasi saat gempa terjadi.
“Pagoda itu mulai berguncang. Biara juga runtuh. Seorang biksu meninggal, dan beberapa orang lainnya terluka. Kami berusaha mengevakuasi korban dan membawa mereka ke rumah sakit,” ujarnya.
Baca Juga: Detik-Detik Gedung di Bangkok Runtuh Usai Diguncang Gempa Magnitudo 7,7
Bandara di Myanmar juga terkena dampak gempa. Seorang petugas bandara mengatakan bahwa atap bandara runtuh, meski tidak ada korban jiwa.
“Bandara ini telah ditutup sejak kemarin. Langit-langitnya runtuh, tetapi tidak ada yang terluka,” kata petugas tersebut.
Tim penyelamat menghadapi berbagai kendala dalam mengevakuasi korban.
Selain infrastruktur yang rusak, sistem layanan kesehatan Myanmar juga berada dalam kondisi rentan akibat konflik berkepanjangan sejak kudeta militer pada 2021.
Bantuan kemanusiaan dikhawatirkan sulit masuk karena bandara dan akses jalan mengalami kerusakan.
Para ahli geologi menyebut bahwa gempa ini merupakan yang terbesar di Myanmar dalam beberapa dekade terakhir.
Warga setempat pun masih dihantui ketakutan akan kemungkinan gempa susulan.
Baca Juga: Korban Tewas Gempa Bumi Myanmar Melonjak Capai 694 Orang, Darurat Negara Diumumkan

Kami memberikan ruang untuk
Anda menulis
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Daftar di sini
Sumber : Associated Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar